Pembangunan Pariwisata Harus Berorientasi Pengembangan Wilayah

Anggota DPR RI Komisi DPR RI X, Ridwan Hisjam

Jakarta, PONTAS.ID – Pariwisata merupakan salah satu sektor strategis nasional sebagai penyumbang devisa, instrumen pemerataan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan rakyat. Oleh karena itu, pembangunan kepariwisataan harus menggunakan pendekatan pertumbuhan dan pemerataan ekonomi untuk kesejahteraan rakyat.

Anggota DPR RI Komisi DPR RI X Ridwan Hisjam menekankan, ada beberapa poin penting dalam membangun pariwisata khususnya di daerah, dengan berorientasi pada pengembangan wilayah, bertumpu kepada masyarakat dan bersifat memberdayakan masyarakat dan lembaga.

“Kepariwisataan berfungsi untuk memenuhi kebutuhan jasmani, rohani, dan intelektual setiap wisatawan dengan rekreasi dan perjalanan. Hal itu pun untuk meningkatkan pendapatan negara untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat,” kata Ridwan selaku Anggota DPR RI Komisi DPR RI X  saat ditemui PONTAS.id, Jakarta, Selasa, (5/6/18).

Ridwan menambahkan, berdasarkan penjelasan pasal 7 huruf D UU No. 10 tentang Kepariwisataan secara tegas dan eksplisit menjelaskan bahwa pembangunan kepariwisataan tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah, namun harus melibatkan berbagai pihak, khususnya pihak swasta dan masyarakat.

“Kerjasama dengan berbagai pihak tersebut tentu sangat penting untuk meningkatkan promosi pariwisata Indonesia,” imbuh politisi F-PG itu.

Di sisi lain, Ridwan juga mendesak Kementerian Pariwisata untuk melakukan langkah konkrit dan meningkatkan koordinasi dan sinergitas penguatan program 10 destinasi wisata prioritas. Program promosi pengembangan pariwisata itu harus mengacu pada peta jalan, dan didukung dengan kesiapan sumber daya manusia, kesadaran masyarakat atas sadar wisata.

“Untuk promosi, bisa dengan model lain. Misalnya tidak lewat iklan, tetapi mengajak partisipasi masyarakat atau kampus dan pemangku kepentingan yang bersifat afirmatif,” tutup politisi asal dapil Jawa Timur itu.

Diketahui, pemerintah menargetkan beberapa poin penting untuk kepariwisataan di tahun 2017, diantaranya kontribusi pada PDB Nasional sejumlah 13 persen, sumbangan devisa sebesar Rp 200 triliun, dan jumlah tenaga kerja sebanyak 12 juta orang. Selain itu, kunjungan wisatawan mancanegara ditargetkan 15 juta kunjungan, dan perjalanan wisatawan nusantara sebanyak 265 juta perjalanan.

Previous articleKemenpar Harus Sigap Tanggapi Dampak Teror Terhadap Kunjungan Wisman
Next articleJelang Debat ke Tiga KPU Jabar Diskusi Masalah Keamanan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here