Mudik Lebaran, Kemenhub Siapkan Bus Antarprovinsi yang Memadai

Direktur Lalu Lintas Perhubungan Darat Kemenhub Pandu Yunianto

Jakarta, PONTAS.ID – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah menyiapkan bus dan angkutan umum di 47 terminal antarprovinsi. Hal ini sebagai upaya pemerintah untuk mengajak pemudik tidak menggunakan kendaraan pribadi saat mudik Lebaran.

Direktur Lalu Lintas Perhubungan Darat Kemenhub Pandu Yunianto mengatakan, pihaknya telah menyiapkan 49.613 unit bus di 47 terminal tersebut. Oleh karenanya, diharapkan pemudik bisa memanfaatkannya dengan baik.

Apalagi saat ini kualitas angkutan umum seperti bus antarprovinsi sudah jauh lebih bagus dengan dilengkapi pendingin ruangan, kursi yang bersih dan toilet. Selain itu, didukung dengan jalan tol yang sudah semakin baik infrastrukturnya.

“Oleh karena itu kami harap masyarakat tidak perlu ragu lagi karena kualitas bus sekarang jauh lebih bagus. Kenyamaman untuk gunakan bus lebih dijamin dengan mulusnya jalan tol,” kata Pandu Yunianto selaku Direktur Lalu Lintas Perhubungan Darat Kemenhub saat ditemui PONTAS.id dalam acara Polemik MNC Trijaya Network ‘Mudik Asik’ di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (2/6/18).

Namun, permasalahan yang masih kerap terjadi di terminal-terminal adalah penumpukan pemudik akibat para pemudik yang memilih-milih bus yang akan ditumpanginya. Padahal, menurut dia semua bus sama kualitasnya karena yang terpenting pemudik bisa sampai kampung halaman dengan selamat.

“Tapi di terminal masih terjadi penumpukan penumpang karena menunggu bus tertentu. Mereka biasany fanatik bus yang hanya memilih bus favorit atau langganan,” kata dia.

Ia juga telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk menyiapkan angkutan umum ke desa-desa di terminal antarprovinsi. Hal ini dikarenakan angkutan umum sangat jarang yang bisa menjangkau ke desa-desa terpencil.

“Kita meminta koordinasi dengan angkutan lokal dari terminal ke pedesaan atau perkotaaan tujuan,” ucapnya.

Pakar Kebijakan Publik Agus Pambagyo mengatakan, selama ini pemerintah hanya memaksa masyarakat untuk tidak naik kendaraan pribadi khususnya motor. Namun, pemerintah tidak mengerjakan interkoneksi transportasi umum di daerah-daerah terpencil.

“Mudik disediakan bus oleh pemerintah tapi ketika di daerah tidak ada angkutan ke desanya. Makanya mereka bawa kendaraan pribadi untuk mudik,” tuturnya.

Menurut dia, langkah pemerintah dan sejumlah instansi yang mengadakan mudik gratis selama ini percuma. Pasalnya, mudik gratis tersebut hanya untuk keberangkatan, sementara kepulangan tidak disediakan.

“Mudik gratis banyak tapi pulang gratis tidak banyak itu yang harus diperhatikan,” kata dia.

Sebagai informasi, Kemenhub memprediksi jumlah kendaraan pribadi selama arus mudik Lebaran 2018 sekitar 12,23 persen. Adapun mobil berjumlah 3,72 juta dari Lebaran 2017 3,19 juta atau naik 16,69 persen. Sedangkan, jumlah motor meningkat 30,44 persen dari Lebaran tahun lalu yang hanya 6,39 juta menjadi 8,33 juta.

Previous articleLebaran Tahun Ini, Penumpang Pesawat Diprediksi 6,7 Juta Orang
Next articleJalur Mudik Siap Dilalui, Pemudik Diminta Bijak Memilih

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here