Kemenkop Gandeng Bank Dunia Lakukan Pengawasan Koperasi

Jakarta, PONTAS.ID – Kementerian Koperasi dan UKM bekerja sama dengan untuk menyusun ‘action plan’ terhadap sistem pengawasan seluruh koperasi di seluruh Indonesia. Action plan pengawasan itu bertujuan untuk membangun sebuah koperasi yang berkualitas.

Hal itu dikemukakan Deputi Bidang Pengawasan Kementerian Koperasi dan UKM Meliadi Sembiring saat membuka workshop sistem pengawasan KSP/USP menuju koperasi yang kuat, sehat, mandiri, dan tangguh.

“Bank Dunia sudah pernah mengkaji dan melakukan penelitian mengenai pengawasan sistem online koperasi khusus KSP dan USP. Nah, salah satu hasil rekomendasinya adalah mengenai pentingnya pengawasan,” kata Meliadi selaku Deputi Bidang Pengawasan Kementerian Koperasi dan UKM dalam rilis yang diterima PONTAS.id, Jakarta, Selasa, (22/5/16).

“Oleh karena itu, kami bekerjasama kembali dengan Bank Dunia menyusun action plan pengawasan terhadap koperasi di Indonesia, tak hanya KSP dan USP saja”, jelas Meliadi.

Meliadi mengatakan dalam pembinaan pihaknya lebih memprioritaskan kualitas koperasi, ketimbang kuantitas. Saat ini, dari 150 ribuan koperasi yang aktif di seluruh Indonesia, baru ada sekitar 58 ribu koperasi yang sudah melakukan Rapat Anggota Tahunan (RAT).

“Namun, bila semakin banyak jumlah koperasi yang berkualitas, itu yang kita harapkan,” pungkasnya.

Menurut Meliadi, terkait hal itu harus ada pengawasan koperasi secara berjenjang, sesuai aturan yang ada. Bila sistem pengawasan sudah kuat, lanjut Meliadi, maka ke depan koperasi di Indonesia akan tumbuh sebagai lembaga keuangan yang biasa diterima dan bisa dipercaya oleh masyarakat.

“Kalau untuk pengawasan koperasi yang kecil-kecil, jelas akan dibutuhkan supervisi yang banyak. Sedangkan untuk pengawasan terhadap koperasi-koperasi yang sudah besar, sistemnya sudah ada dan tinggal jalan saja”, tukas dia.

“Ini yang penting, yaitu koperasi bisa diterima dan bisa dipercaya oleh masyarakat luas. Oleh karenanya, sistem pengawasan koperasi akan terus kita perkuat,” tandas Meliadi.

Dalam kesempatan yang sama, Jauhari Sitorus dari Bank Dunia Jakarta berharap agar kemitraan antara Bank Dunia dengan Kemenkop UKM bisa terus berlanjut, sehingga mampu membuat koperasi (termasuk KSP/USP) di seluruh Indonesia menjadi kuat, sehat, dan tangguh.

“Dua tahun lalu Bank Dunia sudah pernah melakukan kajian pengawasan seperti ini. Dan salah satu rekomendasinya adalah perlunya pengawasan KSP/USP, termasuk terkait pengawasan terhadap laporan keuangan koperasi yang akuntabel,” ujar Jauhari.

Previous articleLantik Sekretaris Jenderal Baru, Sofyan: Kita Akan Kerja makin Keras
Next articleKebijakan 200 Nama Mubalig Dinilai Rugikan Pemerintahan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here