Wujud Program Kewirausahaan, BNI Lakukan Kegiatan Serap Gabah

Jakarta, PONTAS.ID – Bank Negara Indonesia (BNI) ditunjuk melaksanaan program kewirausahaan pertanian di Garut sejak Oktober 2017. Hal tersebut dilakukan guna mewujudkan usaha pertanian yang berintegrasi.

Dalam program tersebut, BNI melakukan penguatan kelembagaan petani ataupun badan usaha yang menaungi petani dengan membentuk dua unit, yakni PT Mitra Desa Bersama Banyuresmi dan Kadungora.

Wujud dari program tersebut dilakukan kegiatan serap gabah petani yang dilaksanakan di areal sawah seluas 6.500 meter persegi di Desa Sukabakti, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut.

Pada acara tersebut, hadir pula Menteri BUMN RI, Rini M Soemarno, Direktur Utama BNI, Ahmad Baiquni, dan direktur BUMN lainnya.

Dalam kesempatan tersebut, Rini turut menyaksikan secara langsung pelaksanaan program serap gabah BUMN berbasis kartu tani dan secara simbolis menyerahlan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Tani Bni serta kartu tani kepada petani.

Direktur Bisnis Kecil dan Jaringan BNI, Catur Budiharto, mengatakan, jumlah kartu tani yang telah disalurkan BNI kepada para petani di Kabupaten Garut berjumlah 7.615

Catur menambahkan, 1.262 petani telah memperoleh pembiayaan KUR BNI senilai Rp. 8,15 Miliar. Selain itu BNI pun telah mengakuisisi sebanyak 326 Agen46 yang didalamnya terdapat 56 agen Poktan dan 270 agen non Poktan.

“Kunjungan pun dilakukan di lokasi Mitra Desa Bersama (MDB) Kadungora dan Banyuresmi MDB di kedua daerah tersebut memiliki unit bisnis berupa Toko Tani yang menyediakan kebutuhan sarana produksi dan Toko Desa, serta menjual kebutuhan harian masyarakat,” kata Catur di Desa Sukabakti, Senin (21/5/2018).

Pemimpin Divisi Bisnis Usaha Kecil BNI, Bambang Setyatmojo, mengatakan, program serap gabah di Garut mengutamakan pembelian gabah pada harga pasar untuk para petani yang telah menjadi debitur Kredit Usaha Rakyat (KUR) BNI dan pemegang kartu tani BNI.

“Program ini puj bekerjasama dengan PT MDB dan agen-agen GSHP sebagai Distribution channel yang bertujuan untuk dapat mengintervensi pasar dan mempersingkat mata rantai yang selama ini berjalan sejak dulu yang melibatkan tengkulak dan penebas,” katanya.

Bambang mengatakan, dampak positif dari program ini akan menerima pendapatan hasil panen lebih besar serta sejahtera,

“Dengan demikian diharapkan para petani dapat membayar kewajibannya pada BNI tepat waktu,” kata Bambang.

Pada kesempatan yang sama, Rini pun melakukan silaturahmi ke Pondok Pesantren Darul Arqom, Jalan Garut – Tasikmalaya, Kabupaten Garut dan menyaksikan program padat karya tunai yang merupakan CSR BNI.

Editor: Idul HM

Previous article200 Nama Mubaligh Bukan Motif Politik
Next articleCiamis Luncurkan Pasar Pematang Sawah ‘Spesial Ramadhan’ 2018

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here