Jakarta, PONTAS.ID – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan pembangunan 1 juta hektar jaringan irigasi baru dan merehabilitasi sekitar 3 juta hektar jaringan irigasi dalam periode 2015-2019.
“Infrastruktur irigasi berupa bendung dan saluran irigasi untuk meningkatkan produktivitas pangan nasional dalam mencapai ketahanan pangan sebagaimana Nawa Cita Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dalam keterangan resminya yang diterima PONTAS.id, Kamis (17/5/2018)
Basuki menambahkan, pembangunan bendungan di berbagai daerah selanjutnya akan diikuti dengan pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi untuk menunjang produktivitas sentra-sentra pertanian.
“Pembangunan bendungan diikuti oleh pembangunan jaringan irigasinya. Dengan demikian bendungan yang dibangun dengan biaya besar dapat memberikan manfaat yang nyata dimana air akan mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani,” jelas Menteri Basuki.
Sebagaimana diketahui, dari 150 Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dikerjakan oleh Kementerian PUPR, sebanyak 7 diantaranya merupakan pembangunan jaringan irigasi dan bendung.
Ketujuh PSN irigasi tersebut yakni pembangunan jaringan irigasi Daerah Irigasi (DI) Lhok Guci di Kabupaten Aceh Barat dan DI Jambo Aye Kanan di Kabupaten Aceh Utara & Aceh Timur (Prov. Aceh), DI Lematang di Kota Pagaralam(Prov. Sumatera Selatan), DI Leuwigong di Kabupaten Garut (Prov. Jawa Barat) dan DI Gumbasa di Kabupaten Sigi & Kota Palu (Prov. Sulawesi Tengah).
Dua PSN lainnya yakni pembangunan saluran suplesi DI Umpu Sistem (Way Besai) di Kabupaten Way Kanan (Prov. Lampung) dan pembangunan bendung dan jaringan irigasi DI Baliase di Kabupaten Luwu Timur (Prov. Sulawesi Selatan).
Sebanyak tiga daerah irigasi yang masuk dalam PSN ditargetkan untuk selesai pembangunannya pada akhir tahun 2018, yakni DI Jambo Aye Kanan, DI Lematang dan DI Leuwigoong.
Tiga PSN lainnya yakni pembangunan jaringan irigasi DI Lhok Guci, DI Gumbasa, dan jaringan irigasi dan bendung DI Baliase diharapkan selesai tahun 2019.
Editor: Hendrik JS