Polisi: Racikan Miras Oplosan Yang Merengut Korban Tergolong Baru

Polisi memperlihattkan barang bukti Miras, ketika jumpa pers, di Polres Jakarta selatan. (11/4)

Jakarta, PONTAS.ID – Hasil kajian sementara bahwa Bahan racikan untuk membuat minuman keras (miras) oplosan yang menyenggut 82 korban jiwa di Jakarta dan Jawa Barat tergolong baru.

Bahan-bahan tersebut terdiri dari antara lain alkohol, metanol, spiritus, dan autan. Bahan kimia seperti metanol yang bisa beredar bebas perlu penyelidikan lebih lanjut.

“Tahu nggak, mereka masa ada pakai alkohol, metanol, spiritus, autan, sehingga itu mencampur, mereka enggak tahu efek kimia yang timbul. Racikan ini tergolong metoda baru,” ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Muhammad Iqbal, Rabu (11/4).

Polisi juga mencari tahu apakah ada kecurangan dalam pendistribusian bahan-bahan kimia ini. Misalnya dalam memberikan metanol. Serta dari mana didapat bahan metanol itu. Jika ada, itu harus segera dihentikan.

“Dia dapat dari mana, apakah ada kecurangan dalam memberikan metanol tersebut. Ini bahasanya Pak Kapolri itu wake up call bagi semua komponen masyarakat, departeman terkait agar miras oplosan ini berhenti sampai sini,” jelasnya.

Menurut Iqbal, Polda Metro Jaya sedang menelisik dari mana (metanol). “Pak Wakapolri sudah menyampaikan pesan bahwa ini dalam investigasi serius oleh kepolisian, apakah ada kecurangan di dalam pendistribusian kimia-kimia ini. Itu yang harus dihentikan,” katanya.

Jika memang ada kecurangan dalam distribusi bahan kimia yang disalahgunakan untuk racikan miras oplosan, katanya, perlu ada investigasi lebih lanjut. Seperti kemungkinan adanya kecurangan sistem dan pihak departemen terkait yang main mata sehingga metanol bisa sampai keluar dan beredar bebas.

Sebelum merebak di Jawa Barat dan Jakarta, menurut Iqbal, kasus miras oplosan juga kerap terjadi di beberapa daerah. Antara lain di Surabaya. Kasus miras oplosan selalu menimbulkan korban jiwa.

“Ada, miras oplosan kan sering. Pasti ada korban miras oplosan. Saya barusan jadi Kapolrestabes Surabaya, beberapa kali mati, tapi kebetulan saja di Jakarta dan Jawa Barat luar biasa, 31 dan 51 orang meninggal dunia dalam dua minggu terakhir,” tandas dia.

 

Editor: Idul HM

 

Previous articleSoal Cawapres Prabowo, Gerindra akan Duduk Bareng dengan Koalisi
Next articleIni Daftar Ruas Tol Tambahan saat Libur Lebaran

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here