Tenaga Listrik dari Arus Laut, Menteri ESDM Kunjungi Larantuka

Dirjend EBTKE, Rida Mulyana (paing kiri) saat mendampingi Menteri ESDM, Ignasius Jonan ke Selat Larantuka, NTT

Jakarta, PONTAS.ID – Perairan antara dua pulau (selat) memiliki potensi ideal untuk pengembangan energi dari arus laut, sebagai sumber energi alternatif berbasis energi baru terbarukan.

Hal ini diutarakan Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Rida Mulyana saat mendampingi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan meninjau lokasi rencana pengembangan Pembangkit Listrik Arus Laut (PLTAL) di Selat Larantuka, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (31/3/2018).

“Indonesia banyak mempunyai selat-selat yang jaraknya sempit yang mengindikasikan arus laut yang potensial untuk dikembangkan seperti yang di Selat Larantuka, yang katanya arusnya merupakan yang terkuat di dunia. Dan kita masih mempunyai banyak selat-selat lainnya yang masih kita identifikasikan yang layak untuk dikembangkan,” ujar Rida, seperti dilansir laman resmi Kementerian ESDM, esdm.go.id

Menurut Rida, meskipun luas wilayah laut Indonesia tiga kali lebih besar dari luas daratan, namun kegiatan pemanfaatan energi laut untuk pembangkit listrik belum berkembang. Padahal landasan hukum pengembangan energi laut telah tersedia melalui UU No. 30/2007 tentang Energi maupun UU No. 17/2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN).

Jembatan Pancasila
Sementara itu, dalam kunjungannya ke lokasi rencana pembangunan PLTAL yang terintegrasi dengan Jembatan Pancasila-Palmerah di Selat Larantuka, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Menteri ESDM, Ignasius Jonan berharap pembangunan jembatan itu akan membuat Pulau Adonara lebih berkembang sama seperti Pulau Flores.

“Dengan pembangunan jembatan ini maka diharapkan pembangunan di Adonara dapat berlangsung cepat. Ini semua adalah arahan dari Bapak Presiden Republik Indonesia kalau bisa tersambung ini bisa dibangun dengan baik,” ujar Jonan.

Jonan menambahkan, jika terlaksana, proyek Independent Power Producer (IPP) berbasis arus laut ini dapat menjadi pembangunan PLTAL pertama di Indonesia dan terbesar di dunia, “Ini merupakan Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut pertama dan terbesar di dunia jika listrik yang dihasilkan mencapai 20 MW,” imbuh Jonan.

Mengenai kapan waktu mulai pembangunan jembatan ini, Jonan mengatakan, saat ini sedang dilakukan studi dan diharapkan finalisasinya akan dapat diselesaikan secepatnya sehingga dapat mulai bekerja.

Sebagaimana diketahui, rencana pembangunan Jembatan Pancasila Palmerah yang terintegrasi dengan turbin merupakan tindak lanjut rangkaian kunjungan kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Eropa tanggal 22 April 2016 silam.

Dalam kunjungannya ketika itu, dilakukan penandatanganan Head of Agreement (HoA) on Building Bridges Equipped with Sea Current Turbine Power Plant in the District of East Flores Sea, kerjasama investasi antara Kementerian PUPR, Tidal Bridge BV, dan Pemerintah Provinsi NTT.

Editor: Hendrik JS

Previous articleCara Simple Untuk Disukai Oleh Seseorang
Next articleSebagian Wilayah Jakarta Bakal Diguyur Hujan Siang Ini

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here