Hashim Djojohadikusumo dan Eddy Soeparno Bertemu Tony Blair, Bahas Potensi Energi Terbarukan Indonesia

Jakarta, PONTAS.ID – Utusan Khusus Presiden Bidang Energi dan Iklim Hashim Djojohadikusumo bersama Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno bertemu mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair di Jakarta.

Menurut Eddy Soeparno, Ia bersama Hashim Djojohadikusumo menemui Tony Blair untuk membicarakan mengenai potensi energi terbarukan di Indonesia serta teknologi apa yang bisa diterapkan untuk percepatan pengembangan energi terbarukan di Indonesia.

“Saya bersama Pak Hashim bertemu Tony Blair untuk berdialog, berdiskusi tentang hal-hal yang menyangkut isu-isu kinian, pertama transisi energi, teknologi terkini dalam energi terbarukan, termasuk pembahasan tentang Artificial Intelligence (AI),”

“Pembahasan diantaranya adalah mengenai transisi energi dan teknologi terkini dalam energi terbarukan,” ungkap Eddy Soeparno, Rabu (23/4/2025).

Dalam pertemuan itu, Eddy dan Hashim juga memaparkan rencana pembangunan energi baru dan terbarukan (EBT) Indonesia untuk 15 tahun mendatang. Salah satu poin penting adalah wacana pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN).

“Dari hasil penelaahan yang sudah dilakukan selama ini, ada dua lokasi yang memang menjadi lokasi preferensi untuk pembangunan pembangkit nuklir, yaitu satu di Kalimantan Barat, satu lagi di Bangka Blitung,” jelas Eddy.

Eddy mengatakan, saat ini di Inggris telah dikembangkan teknologi PLTN berbasis modular yang relatif kecil berkekuatan 300-500 megawatt (MW). Katanya, teknologi ini cocok diterapkan di negara kepulauan seperti Indonesia.

“Di Inggris sudah dikembangkan teknologi dimana sekarang bisa dibangun pembangkit nuklir yang modular, yang relatif kecil, 300-500 MW,” lanjutnya.

Menurut Eddy yang juga Doktor Ilmu Politik UI ini, Ia bersama Hashim Djojohadikusumo dan Tony Blair juga sempat membahas isu perubahan iklim dan potensi partisipasi Indonesia dalam KTT Perubahan Iklim COP30 yang akan digelar di Brasil pada akhir 2025.

“Karena Pak Hashim datang dalam kapasitas sebagai Khusus Presiden tentang pengelolaan perubahan iklim. Jadi kita juga berbicara tentang perubahan iklim, termasuk juga bagaimana partisipasi Indonesia nanti dalam COP30 yang akan dilaksanakan akhir tahun ini di Brazil,” tutup Eddy.

Previous articleDPD Dukung Indonesia Tuan Rumah Olimpiade Remaja 2030
Next articleRevisi UU ASN Haruslah Mengandung Semangat Pemberantasan Korupsi

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here