Wabah Difteri di Banten Meluas, 142 Kasus dan 9 Meninggal

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Banten 142 kasus tersebar di 8 Kabupaten/Kota. Kabupaten Tangerang menjadi daerah terbanyak dengan 40 kasus, Kota Tangerang 27 kasus, Tangsel 24 kasus, Kabupaten Serang 19, Kota Serang 15, Pandeglang 14, Lebak 3 kasus, dan Cilegon 1 Kasus.
“Yang meninggal sembilan orang selama tahun 2017,” kata Kepala Dinkes Banten Sigit Wardojo, Kamis (21/12/2017).

Guna menekan angka tersebut, pihaknya terus melakukan pengawasan terhadap wabah difteri. Langkah-langkah penyelidikan epidemologi kepada keluarga dan lingkungan sekitar pasien difteri.

“Yang kontak dirumah penderita akan kita preventif dengan memberikan antibiotik selama tujuh sampai sepuluh hari. Sedangkan di lingkungan sekitar tidak kontak langsung akan lakukan ORI,” ujar Sigit.

Bagi penderita difteri akan langsung diberikan penanganan dengan memberikan pengobatan seauai dengan standar, seperti antibiotik, anti difteri serum (ADS) hingga sembuh.

“Penderita akan ditempatkan diruang isolasi di rumah sakit. Dan akan dilakukan pengecekan ke laboratorium, apakah terjangkit difteri atau bukan,” jelasnya.

Sejauh ini, pihaknya terus melakukan outbreak response immunization dengan target 3 juta penduduk pada tahap pertama, dan 3 juta di tahap kedua pada bulan Januari mendatang.

Sebelumnya, satu warga asing asal Jerman diindikasi terjangkit bakteri difteri seusai melakukan  perjalanan dari Banda Naira, Maluku ke Bandara Soekarna Hatta. Philipp Nuesler (24) saat ini sudah berada di ruang isolasi RS Siloam Karawaci Tangerang.

Previous articleGolkar akan Akhiri Pansus Angket KPK di Sidang DPR Mendatang
Next articleLibur Panjang, Polrestabes Makassar Tingkatkan Pengamanan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here