Guna menekan angka tersebut, pihaknya terus melakukan pengawasan terhadap wabah difteri. Langkah-langkah penyelidikan epidemologi kepada keluarga dan lingkungan sekitar pasien difteri.
“Yang kontak dirumah penderita akan kita preventif dengan memberikan antibiotik selama tujuh sampai sepuluh hari. Sedangkan di lingkungan sekitar tidak kontak langsung akan lakukan ORI,” ujar Sigit.
Bagi penderita difteri akan langsung diberikan penanganan dengan memberikan pengobatan seauai dengan standar, seperti antibiotik, anti difteri serum (ADS) hingga sembuh.
“Penderita akan ditempatkan diruang isolasi di rumah sakit. Dan akan dilakukan pengecekan ke laboratorium, apakah terjangkit difteri atau bukan,” jelasnya.
Sejauh ini, pihaknya terus melakukan outbreak response immunization dengan target 3 juta penduduk pada tahap pertama, dan 3 juta di tahap kedua pada bulan Januari mendatang.
Sebelumnya, satu warga asing asal Jerman diindikasi terjangkit bakteri difteri seusai melakukan perjalanan dari Banda Naira, Maluku ke Bandara Soekarna Hatta. Philipp Nuesler (24) saat ini sudah berada di ruang isolasi RS Siloam Karawaci Tangerang.