Anchorage, PONTAS.ID – Putra tertua mantan calon Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) pada 2008 dari Partai Republik, Sarah Palin, pada Minggu (17/12) menghadapi tuduhan penyerangan dan perampokan di rumahnya di negara bagian Alaska.
Track Palin (28) tampil di pengadilan negeri di Palmer, Alaska, karena tuduhan perampokan, penyerangan dan kejahatan, kata pengadilan. Catatan tersebut menunjukkan semua tuduhan terkait kekerasan dalam rumah tangga.
Belum jelas apakah ia mengajukan tuntutan atas dakwaan tersebut. Masalah hukum Track membuat ibunya pada masa lalu mempertanyakan dukungan bagi veteran militer, seperti dia, yang mungkin menderita ketegangan pasca trauma perang.
Perwakilan Sarah Palin belum dapat dihubungi. Catatan pengadilan tidak menunjukkan apakah seorang pengacara telah ditunjuk untuk Track Palin, dan Reuters tidak dapat menghubungi seorang pengacara yang telah mewakilinya di masa lalu.
Setelah penangkapannya pada Sabtu, Track tetap ditahan di Fasilitas Praperadilan Mat-Su di Palmer pada Minggu siang, demikian Megan Edge, juru bicara Departemen Pemasyarakatan Alaska, melalui telepon kepada Reuters.
Pada 2016, Track Palin menghadapi beberapa tuduhan terkait kekerasan dalam rumah tangga, termasuk menggunakan senjata saat mabuk, demikian catatan pengadilan. Kasus tersebut diselesaikan di pengadilan veteran khusus, dengan hukuman atas kejahatan asusila.
Keterlibatannya dalam cekcok akibat pengaruh alkohol pada pertemuan keluarga pada 2014 juga menarik perhatian publik secara luas. Pihak berwenang tidak mengajukan tuntutan pidana dalam insiden tersebut.
Sarah Palin, mantan Gubernur Alaska, naik ke pemilihan nasional setelah terpilih sebagai pasangan Senator John McCain dalam pencalonan Presiden AS 2008. Mereka yang gagal, dan Pemilu AS 2008 dimenangi Barack Obama dan Joe Biden, yang memegang tampuk Presiden/Wakil Presiden AS selama dua periode. (ant)