Kuwait, PONTAS.ID – Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani bertemu dengan sesama menlu negara-negara Teluk Persia di Kuwait menjelang pertemuan puncak enam negara Arab di kawasan.
Dikutip dari Al-Jazeera pada hari Senin (04/12/17) mengatakan bahwa diplomat tertinggi Qatar itu ikut serta dalam pertemuan dengan perwakilan dari Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Kuwait, Oman dan Bahrain, lima negara Arab lainnya yang membentuk Dewan Kerjasama Teluk Persia (GCC), di Istana Bayan, Kuwait City.
Kehadirannya dalam pertemuan tersebut terjadi karena beberapa anggota GCC telah memotong hubungan diplomatik, perdagangan dan perjalanan dengan Qatar, menuduh negara itu mendukung terorisme. Doha menolak tuduhan tersebut, dengan mengatakan bahwa negara-negara yang dipimpin oleh Arab Saudi berusaha untuk memaksa Qatar tunduk kepada mereka.
Sebelumnya menlu Qatar mengatakan pada hari Minggu (03/12/17) bahwa emir negara tersebut, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, akan menghadiri KTT GCC pada 5 dan 6 Desember, meskipun terjadi perselisihan antar anggota.
Hampir tidak ada tanda-tanda bahwa otoritas Qatar akan tunduk pada tuntutan Arab Saudi dan sekutu-sekutunya untuk memulihkan hubungan diplomatik. Di antara kondisi yang diajukan untuk normalisasi penuh hubungan adalah tuntutan agar Qatar memutuskan hubungannya dengan Iran dan mengusir pasukan asing, termasuk yang berasal dari Turki, dari pangkalan militer di negara tersebut.
Kuwait, yang menjadi tuan rumah pertemuan regional tersebut, telah menjadi pusat utama upaya internasional untuk menengahi perselisihan enam bulan antara Qatar dan Saudi beserta sekutunya, namun sejauh ini tidak membuahkan hasil.