Surabaya, PONTAS.ID – Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengimbau partai politik menghindari aksi pembajakan kader untuk diusung sebagai calon kepala daerah dalam pilkada.
“Buat apa ada kaderisasi, pendidikan dan pelatihan calon kepala daerah yang nantinya menjadi kebanggaan jika partai politik melakukan aksi bajak-membajak,” ujarnya di sela Rapimnas KPU RI dengan KPU provinsi se-Indonesia di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Senin malam (27/11).
Menurut Tjahjo, parpol membangun koalisi sah-sah saja, namun jika etika tidak dijaga maka akan merusak demokrasi.
“Soal partai politik mau mengambil itu sah-sah saja. Tapi kan kembali ke individu yang bersangkutan,” ujarnya.
Mantan sekjen DPP PDI Perjuangan itu juga berpesan agar dalam pelaksanaan Pilkada Serentak 2018 dapat menghindari praktik politik uang. Kemudian meminta Bawaslu dan aparat kepolisian bertindak tegas jika menemukan kampanye yang mengarah pada konflik.
“Jangan malah berkampanye dengan ujaran kebencian, memainkan isu sara, fitnah dan yang mendekati perpecahan. Harus adu program dan konsep bagaimana membangun daerah,” tegas Tjahjo, dikutip Antara, Selasa (28/11).