
JAKARTA, PONTAS.ID – Pelaku usaha di bidang laundry saat ini tidak hanya terpaku pada laundry pakaian, tetapi hadir pula pelaku usaha yang menawarkan jasa laundry sepatu. Diantara segelintir pelaku usaha laundry sepatu, ada nama Shoes and Care yang berada di Yogyakarta. Bisnis yang dibangun oleh Tirta Mandira Hudhi ini berawal dari adanya erupsi Gunung Kelud. Abu erupsi membuat sepatu orang-orang Yogyakarta, yang terkena dampak erupsi gunung, menjadi kotor tak karuan. Hingga suatu waktu, teman-temannya di Yogyakarta menitipkan sepatu kepadanya untuk dirawat.
Ia pun memulai bisnisnya dari dorongan keinginan mendapatkan pemasukan tambahan. Dari tambahan tersebut, ia berharap dapat memenuhi kebutuhan logistik kampusnya, seperti buku dan peralatan kuliah lainnya. Pada saat itu, Tirta sapaan akrabnya tengah menempuh studi Kedokteran di Universitas Gadjah Mada. Meski terkesan stereotip, antara kedokteran yang terkesan elegan dengan jasa perawatan sepatu yang disepelekan, Tirta tetap jalan lurus membangun usahanya.
Perusahaan yang berdiri pada 12 Oktober 2013 ini diklaim sebagai jasa perawatan sepatu kelas premium yang pertama di Yogyakarta, dan jasa perawatan premium sepatu pertama di Indonesia yang berbasis media sosial. “Tragedi erupsi Gunung Kelud membuat Shoes and Care melahirkan akun media sosial dan melayani perawatan sepatu secara online. Sejak saat itu sampai saat ini, lebih dari 50.000 pasang sepatu telah ditangani,” kata Tirta saat ditemui di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Pria yang berusia 24 tahun ini berujar prospek bisnis laundry sepatu di Indonesia sangat menjanjikan. Itu sebabnya dalam waktu satu tahun saja dia dapat menggandakan workshopnya menjadi tiga cabang. Bahkan saat ini Shoes and Care menggunakan skema kemitraan. Mekanisme ini mempercepat pengembangan bisnis sekaligus memberi peluang bagi calon pelaku usaha lain untuk ikut berbisnis tanpa perlu memulai dari nol.
Dengan memberikan tawaran peluang menjadi agen atau mitra laundry, sampai saat ini bisnis laundry sepatu Tirta sudah berkembang menjadi 10 workshop di berbagai kota.
“Lima workshop merupakan milik sendiri yakni dua di Yogyakarta, dua di Solo dan satu di Jakarta. Sisanya adalah milik mitra yang ada di kota Bandung, Medan, Semarang, Bintaro dan Solo. Setiap outletnya mampu menerima 50 pasang sepatu per hari. Setiap bulan, dari tiap outlet mampu meraup omzet rata-rata di atas Rp 50 juta. Sebesar 50 persen dari omzet menjadi pendapatan bersih,” ujar Tirta.
Tak hanya menerima jasa membersihkan sepatu, Shoes and Care juga menerima jasa perbaikan sepatu. Misalnya merekatkan kembali bagian midsole atau outsole sepatu yang lepas, serta pewarnaan ulang sepatu. Berbagai jasa tersebut ditawarkan dengan kisaran tarif Rp 25.000 hingga Rp 300.000. Semakin sulit proses membersihkan atau memperbaiki sepatu, biaya yang dipungut tentu semakin besar.
Penulis: Chairul Abshar