
Jakarta, PONTAS.id – Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Indonesia, Iqbal Shoffan Shofwan, menegaskan bahwa Minyakita bukan merupakan produk yang disubsidi oleh pemerintah. Pernyataan ini disampaikan untuk mengklarifikasi anggapan publik yang selama ini mengira bahwa Minyakita dibiayai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
“Tidak ada mekanisme dalam pendistribusian Minyakita yang menggunakan APBN. Artinya, pajak yang dibayarkan masyarakat kepada negara sama sekali tidak digunakan untuk produksi atau distribusi Minyakita,” ujar Iqbal saat ditemui PONTAS.id, di kantor kemendag, Senin (24/2/2025).
Iqbal menjelaskan bahwa Minyakita merupakan produk yang diproduksi dan didistribusikan melalui skema komersial murni. Hal ini berarti bahwa seluruh biaya produksi dan distribusi Minyakita ditanggung oleh pihak produsen dan distributor, tanpa melibatkan dana publik dari pemerintah.
“Produksi dan pendistribusian Minyakita tidak memakai skema subsidi. Ini murni skema komersial yang dijalankan oleh pelaku usaha,” tegasnya.
Lebih lanjut, Iqbal menekankan bahwa pemerintah tidak memiliki kewajiban untuk menanggung biaya produksi atau distribusi Minyakita. Dengan demikian, produk tersebut tidak membebani keuangan negara dan tidak mengurangi alokasi dana untuk program-program lain yang lebih prioritas.
Klarifikasi ini disampaikan untuk memberikan pemahaman yang lebih jelas kepada masyarakat mengenai mekanisme pendistribusian Minyakita. Selama ini, banyak yang mengira bahwa produk tersebut merupakan bagian dari program subsidi pemerintah, padahal faktanya tidak demikian.
“Masyarakat perlu memahami bahwa Minyakita adalah produk komersial yang dihasilkan oleh mekanisme pasar. Ini penting agar tidak ada kesalahpahaman terkait penggunaan dana publik,” imbuh Iqbal.
Dengan penjelasan ini, diharapkan masyarakat dapat lebih memahami bahwa Minyakita merupakan produk mandiri yang tidak terkait dengan skema subsidi pemerintah. Pemerintah juga mengimbau agar masyarakat tetap memanfaatkan produk tersebut secara bijak, mengingat harganya yang terjangkau dan kualitas yang terjamin.
Selain itu, ia juga membeberkan bahwa stok Minyakita saat ini dalam kondisi aman dan sangat mencukupi. “Kami memastikan stok Minyakita tersedia hingga 110.000 ton. Masyarakat tidak perlu panik karena barangnya ada di mana-mana,” tutup Iqbal.
Penulis: Rahmat Mauliady