Jakarta, PONTAS.ID – Ketua MPR Bambang Soesatyo mengapresiasi pandangan dan dukungan Ketua Umum PAN sekaligus Ketua MPR RI ke-15, Zulkifli Hasan mengenai pentingnya Pokok-Pokok Haluan Negara (PPHN) bagi Indonesia. PPHN dinilai penting untuk menjadi road map pembangunan jangka panjang bangsa.
Dengan adanya PPHN, jelas Bamsoet, siapapun presidennya dapat melanjutkan program pembangunan yang sudah terdapat di dalam PPHN. Sebab pada prinsipnya, pembangunan tidak boleh berhenti hanya karena perbedaan selera dari satu presiden ke presiden penggantinya.
“Pak Zul tadi menggambarkan tentang betapa hebatnya India, karena negaranya memiliki rencana pembangunan jangka panjang yang konsisten dijalankan oleh siapapun yang memimpin India. Pemimpin boleh berganti, namun pembangunan tidak boleh berhenti,” jelas Bamsoet
“Hasilnya, India bisa maju pesat. Bahkan bisa menjadi negara keempat yang mencapai Bulan, setelah Amerika Serikat, China dan Uni Soviet,” sambungnya.
Tak hanya membahas PPHN, dalam Silaturahmi Kebangsaan Pimpinan MPR dengan Ketua Umum PAN di Kantor DPP PAN ini Zulkifli Hasan juga menekankan pentingnya mempertahankan pemilihan langsung oleh rakyat. Namun menurutnya diperlukan evaluasi, perbaikan, dan penyempurnaan agar pemilihan langsung tidak menghasilkan beban politik berbiaya tinggi.
Bamsoet mengungkapkan sebelum bertemu Zulhas pimpinan MPR sudah bertemu Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono, Wakil Presiden RI ke-6 Try Sutrisno, Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla, Wakil Presiden RI ke-11 Boediono, Ketua MPR RI ke-11 Amien Rais, Ketua MPR RI ke-14 Sidarto Danusubroto, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. Pihaknya juga telah bertemu Presiden Joko Widodo.
Ia mengatakan para tokoh yang ditemui akan membuat catatan berisi saran, masukan, dan evaluasi terhadap perjalanan bangsa yang sudah memasuki usia kemerdekaan ke-79 tahun, khususnya terkait demokrasi dan pembangunan. Catatan tersebut akan dikompilasikan dalam semacam Dokumen Kearifan Bangsa. Catatan ini akan diserahkan Pimpinan MPR RI kepada Presiden Terpilih Prabowo Subianto sebagai penutup rangkaian Silaturahmi Kebangsaan MPR RI.
“Dokumen Kearifan Bangsa masih dalam tahap penyusunan. Meskipun aspirasi dan masukan dari para tokoh bangsa tersebut sangat beragam, namun semuanya mengerucut pada kesepahaman tentang pentingnya Indonesia memiliki haluan negara, serta pentingnya melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem Pemilu. Serta menekankan bahwa untuk melangkah ke depan menuju Indonesia Maju, kita membutuhkan komitmen kolektif dari setiap elemen bangsa, untuk bahu membahu, bergotong royong, bersama-sama membangun bangsa, serta memperbaiki tata kehidupan berbangsa dan bernegara,” paparnya.
Sebagai informasi, dalam pertemuan di Kantor DPP PAN ini turut hadir para Wakil Ketua MPR RI antara lain Ahmad Basarah, Jazilul Fawaid, Yandri Susanto, Amir Uskara, dan Fadel Muhammad. Hadir pula jajaran pengurus DPP PAN antara lain Sekjen Eddy Soeparno, Bendahara Umum Totok Daryanto, Wakil Ketua Umum Asman Abnur dan Viva Yoga Mauladi serta Ketua DPW PAN Jakarta Eko Patrio.