Kehadiran Pesantren Gontor Hadirkan Spirit Baru dan Maslahat Positif Bagi Umat

Jakarta, PONTAS.ID – Konferensi Pers Tajammu’ dan Jalan Sehat 100 Tahun Gontor merupakan bagian dari rangkaian kegiatan ulang tahun Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) yang diselenggarakan di Jakarta. Konferensi pers dilakukan agar informasi yang disampaikan tersebar luas di tengah masyarakat terutama bagi alumni Gontor itu sendiri. Dan kesyukuran dilakukan oleh makin banyak pihak, agar dampak positifnya juga dirasakan oleh makin banyak komponen Umat,
Bangsa dan Negara.

Ungkapan demikian disampaikan oleh Wakil Ketua MPR, alumni Gontor, yang juga Ketua Badan Wakaf Pondok Gontor, Dr. H. Muhammad Hidayat Nur Wahid Lc, MA (HNW), dihadapan wartawan yang memgikuti konferensi press yang digelar di kawasan Kemang, Jakarta, 20 Oktober 2023, itu.

Selain HNW, hadir dalam konferensi press itu alumni Gontor lainnya seperti mantan Menteri Agama Dr. KH. Lukman Hakim Saifuddin, mantan Duta Besar Indonesia untuk Azerbaijan Prof. Dr. Husnan Bey Fananie, Wakil Ketua Komisi Informasi Jakarta Luqman Hakim Arifin, Ketua Ikatan Keluarga Pondok Modern (IKPM) Gontor Cabang Jakarta KH. Masrur, Pimpinan Pondok Darun Najah Jakarta, serta alumni lainnya.

HNW menyebut Tajammu’ (ungkapan khas alumni Gontor untuk kegiatan kumpul2 mereka) serta Jalan Sehat 100 Tahun Gontor yang akan digelar di Lapangan Monas, Jakarta, Minggu, 22 Oktober 2023 itu, merupakan salah satu bentuk syukur bagi Gontor dan alumninya. “Kita bersyukur hadirnya Gontor penuh manfaat yang riil dirasakan oleh Umat, Bangsa dan Negara”ujarnya.

Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menyakini kehadiran Gontor merupakan karunia dari Allah SWT. Dikatakan, kehadiran pondok pesantren yang berpusat di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, telah melahirkan puluhan ribu alumni. Dari Gontor sudah lahir 20an cabang, dan Alumni yang ada melahirkan 600an pondok pesantren dan cucu alumni Gontor mendirikan 300an Pesantren. Alumni Gontor juga berkiprah nyata di tengah masyarakat baik dalam posisi non formal maupun format, di pelosok daerah hingga ke pusat berbangsa dan bernegara. “Alumni Gontor berkiprah di beragam kehidupan bahkan ada yang menjadi Ketua MPR, Wakil Ketua MPR, menteri, wakil menteri, duta besar, Rektor, serta jabatan strategis lainnya”, ujarnya.

Kiprah alumni Gontor yang berada di beragam tempat itu menurut alumni Universitas Madinah, Arab Saudi, itu menunjukan pondok pesantren yang sekarang berdiri di banyak tempat itu diterima sangat baik oleh masyarakat dan Negara. “Dan semuanya menjadi spirit positif kehidupan berkeummatan, serta membawa manfaat bagi bangsa dan negara”, tuturnya.

Lebih lanjut dikatakan, hadirnya pondok pesantren yang di dalamnya ada Gontor di tengah masyarakat terbukti membawa maslahat dan memghadirkan harapan umat sehingga ketika terjadi era disrupsi dan pos thruth, di mana masyarakat tidak mementingkan nilai-nilai kehidupan, agama, ternyata pondok pesantren mampu terus hadir, diminati oleh masyarakat, dan bisa menjadi benteng nilai-nilai kehidupan berkeummatan dan berkebangsaan.

Ditambahkan, kehadiran pondok pesantren selalu menyemangati, membersamai, dan memberi solusi sehingga keberadaannya layak untuk disyukuri, dibantu dan dibela. Agar kehadiran Pesantren seperti Gontor semakin bisa mewujudkan semangat hadirkan manfaat yang lebih banyak dan luas.

Pria asal Klaten, Jawa Tengah, itu berharap acara yang baru pertsma kali digelar di Jakarta ini sukses den disukseskan, dan mengucapkan terima kasih kepada Panitia Tajammu’ dan Jalan Sehat 100 Tahun Gontor.

Tajammu’ dan Jalan Sehat 100 Tahun Gontor direncanakan dimulai pada hari Minggu 22 Oktober 2023, pukul 05.30 hingga pukul 10.00 WIB yang diawali dengan menyanyikan lagu “Indonesia Raya” dan Hymne “Oh Pondokku”. Pimpinan Pondok Gontor, KH. Hasan Abdullah Sahal, dijadwalkan akan melepas langsung start jalan sehat dari pintu Barat Daya Monas (Patung Kuda) hingga bunderan HI dan kembali lagi ke Monas.

Dalam acara itu juga akan dimeriahkan dengan atraksi santri dari pelbagai pesantren alumni Gontor di Jakarta, Banten, dan Jawa Barat. Mulai dari Marching Band, Reog Ponorogo, Debus Banten, Singa Depok, Pantomim, Hadroh, Silat, Paskibra, Pramuka, Ondel-ondel Jakarta, Tari Saman, Tari Nusantara dan lain-lain.

Penulis: Herdi

Editor: Pahala Simanjuntak

Previous articleMPR Kembali Ingatkan Konstitusi Indonesia Perlu Miliki Pintu Darurat
Next articleBamsoet Terima Penghargaan Automotive Lifetime Achievement dari International Stuntman

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here