Polisi Didesak Jalankan Proses Hukum Terhadap Arteria Dahlan

Arteria Dahlan (ist)

Jakarta, PONTAS.ID  – Pihak kepolisian didesak untuk mengusut tuntas berbagai ulah dari oknum Anggota DPR RI Arteria Dahlan, dari masalah plat nomor palsu ganda polisi yang digunakan Arteria Dahlan hingga ucapannya yang dianggap menyinggung perasaan suku Sunda, sebagaimana disampaikan Ujang Hasyim seorang aktivis masyarakat.

“Seharusnya polisi cepat mengusutnya, agar terwujud keadilan tidak hanya kepada masyarakat Sunda tapi menjadi contoh bagi semua warga negara Indonesia,” ujar Ujang kepada wartawan, Rabu (26/1/2022).

Sebelumnya juga ucapan politikus PDI Perjuangan Arteria Dahlan, yang meminta agar mencopot Kejati berbahasa Sunda oleh Majelis Adat Sunda kini melaporkan  Arteria Dahlan ke Polda Jabar, 20 Januari 2022, dimana pelaporan atas Arteria Dahlan itu juga dilakukan bersama dengan komunitas adat lain.

“Kami hari ini melaporkan saudara Arteria Dahlan,” ujar Ari Mulia Subagja Husein selalu Pupuhu Agung Dewan Keratuan 

Majelis Adat Sunda di Mapolda Jabar.

Pihaknya menilai bahwa ucapan Arteria yang meminta agar Jaksa Agung mencopot Kejati yang menggunakan bahasa Sunda telah menyakiti perasaan masyarakat Sunda.

“Ini menyakiti perasaan orang Sunda. Saudara kita dari daerah lain juga tersinggung,” ucapnya.

Adapun Arteria dilaporkan karena diduga telah melanggar Pasal 32 UUD 1945 ayat 2 yakni setiap warga negara harus memelihara bahasa daerah. Selain itu, Arteria juga disangkakan dengan UU Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan

Selain itu politikus Arteria Dahlan yang menyinggung Kajati berbahasa Sunda, membuat sejumlah Inohong di Jawa Barat bertemu dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil beberapa waktu lalu.

Inohong dalam bahasa Sunda adalah tokoh masyarakat, pemimpin, atau orang berpengaruh karena kapabilitasnya (ilmu, jabatan dan lain-lain).

Emil, sapaan Ridwan Kamil menyebut hasil pertemuan itu para inohong Jabar menyepakati momentum kebinekaan saat ini harus dirawat oleh semua pihak.

“Kesimpulannya menyepakati agar momentum bersatu ini harus terus dirawat,” katanya usai menghadiri peluncuran program Injabar Podcast di Taman Hutan Raya (Tahura) Dago, Bandung, Selasa (25/1/2022).

Tak hanya inohong Jabar, hadir dalam pertemuan dengan Gubernur Jabar itu adalah para sesepuh, akademisi, budayawan Sunda, serta pemangku kebijakan lain di wilayah provinsi itu.

Adapun masalah kebinekaan kini tengah menjadi sorotan adalah setelah Arteria mendesak Jaksa Agung ST Burhanuddin mencopot Kajati yang berbahasa Sunda dalam rapat kerja.

Nampak para inohong Jabar seperti Popong Otje Djundjunan (Ceu Popong), Tjetje Padmadinata, Didi Turmudzi, hingga Budi Setiawan Garda Pandawa alias Budi Dalton menyampaikan sikap dan sarannya terkait peristiwa itu.

Kajian dari para budayawan dan inohong tersebut kemudian dititipkan kepada Injabar untuk dijadikan rumusan kebijakan pemerintah.

“Saya titipkan ke Injabar sebagai salah satu forum untuk menguatkan hal tersebut,” beber Emil dan menjelaskan saat ini masyarakat Indonesia khususnya Jabar harus tetap fokus pada hal yang sifatnya membangun dan tidak terganggu oleh situasi yang mengoyak kebinekaan di tanah air.

Penulis: Luki Herdian

Editor: Pahala Simanjuntak

Previous articleKetua DPD Berharap Pemerintah Siapkan Pemindahan Lahan Saat Penggusuran
Next articleAnak Muda Bakal Isi Kabinet Irwan di DPD Demokrat Kaltim

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here