FKB Dinstruksikan Kawal Anggaran 20% APBN untuk Fungsi Pendidikan

Muhaimin Iskandar
Muhaimin Iskandar

Jakarta, PONTAS.ID – Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menginstruksikan agar Fraksi PKB DPR benar-benar mengawal alokasi 20% APBN untuk Pendidikan benar-benar untuk fungsi pendidikan. Hal ini untuk memastikan bonus demografi di Indonesia bisa menjadi berkah bukan menjadi bencana.

“Alokasi 20% APBN untuk pendidikan salah satunya diperjuangkan oleh anggota Fraksi PKB periode 1999-2004, Gus Yusuf Muhammad. Namun saat ini ternyata alokasi 20% APBN untuk Pendidikan belum sepenuhnya untuk pendidikan, maka saya menginstruksikan agar Fraksi PKB bisa memastikan agar anggaran 20% untuk Pendidikan benar-benar untuk fungsi Pendidikan,” ujar Muhaimin Iskandar saat memberikan sambutan dalam Peringatan Hari Santri dan Harlah ke-22 Fraksi PKB DPR RI, Senin (1/11/2021).

Dia menjelaskan Gus Yus saat memperjuangkan alokasi 20% APBN untuk Pendidikan ditentang banyak kalangan. Ahli anggaran menilai tidak mungkin dengan keterbatasan APBN dan besarnya kebutuhan konsolidasi pasca krisis ekonomi ada anggaran 20% khusus untuk pendidikan.

“Namun saat itu Gus Yus bersikukuh untuk memperjuangkan ide tersebut karena menilai bahwa dalam masa transisi yang dibutuhkan adalah investasi di bidang pendidikan. Dan terbukti visi Gus Yus itu hari ini benar adanya, di mana lanskap dunia pendidikan kita sudah jauh lebih baik,” kata pri akarab disapa Cak Imin ini.

Sementara itu, Ketua Fraksi PKB DPR Cucun Ahmad Syamsurijal mengatakan dalam kesempatan peringatan Harlah ke-22 PKB ini memang disampaikan penghargaan bagi lebah-lebah parlemen yang menorehkan prestasi di masa lalu.

Gus Yusuf Muhammad termasuk salah satu lebah parlemen yang masuk kategori penerima penghargaan bersama KH Cholil Bisri dan Prof Cecep Syarifuddin. KH Cholil Bisri dinilai mampu mewarnai kiprah FPKB dengan pendekatan-pendekatan fiqh dalam berbagai keputusan dan langkah politik.

Sedangkan sebagai seorang akademisi Prof Cecep mampu memberikan pendekatan-pendekatan akademis

“Bersama Gus Yus, Kiai Cholil dan Prof Cecep mampu memberikan warna atas peran FPKB dalam melaksanakan tugas-tugas keparlemenan di masa awal eksistensi PKB sebagai partai baru hasil reformasi,” ujarnya.

Saat ini, kata Cucun peran para pendahulu tersebut diteruskan para lebah parlemen. Salah satu yang cukup monumental yang diukir para lebah parlemen dewasa ini ada lahirnya UU Nomor 18/2019 tentang Pesantren. Menurutnya UU Pesantren menjadi tonggak sejarah sebagai bentuk pengakuan negara akan peran penting pesantren dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Ke depan kami akan terus melakukan berbagai terobosan, demi menjaga keberpihakkan kami kepada kepentingan masyarakat,” katanya.

Penulis: Luki Herdian

Editor: Pahala Simanjuntak

Previous articleLegislator Ajak Millenial Gunakan QR Code dalam Transaksi Digital
Next articleMata Rantai IHT Berharap Kenaikan CHT Mempertimbangkan Keberlangsungan Usaha

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here