Kemenkop Diminta Sempurnakan ‘Big Data’ UMKM

Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Martin Manurung

Jakarta, PONTAS.ID – Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Martin Manurung, meminta Kementerian Koperasi dan UKM untuk segera menyempurnakan basis data besar (big data) terkait UMKM yang selama ini masih tersebar di 18 kementerian.

Martin bilang, Kemenkop UKM harus memanfaatkan momentum penyaluran program Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM) untuk mengkonsolidasikan dan menyempurnakan big data UMKM.

“Jangan lupa juga agar kita terus menerus melakukan peningkatan data kita karena itu akan bermanfaat ke depannya. Nah karena itu mungkin perlu diterangkan kepada kita bagaimana langkah-langkah yang dilakukan kementerian untuk menghimpun big data ini,” ujarnya, ketika memimpin Raker antara Komisi VI DPR RI Menkop UKM, Teten Masduki, di Gedung Nusantara I, dikutip dari laman DPR RI, Jumat (22/1/2021).

Menurut Martin, Komisi VI DPR RI siap mendukung secara politik dan kebijakan mengenai langkah dan perencanaan yang disiapkan Kemenkop UKM. Untuk itu ia meminta big data UMKM ini harus menjadi prioritas utama untuk segera diselesaikan karena menyangkut hajat hidup para pelaku usaha kecil.

“Saya ingatkan kembali ini mumpung Pak Menteri dan jajaran sedang mendorong BPUM ini, kalau perlu anggarannya seperti apa dan apa yang bisa kami bantu. Supaya momentum penambahan 12 juta ditambah 12 juta jadi 24 juta pelaku usaha mikro yang sekarang dilayani oleh Kemenkop bisa tidak lewat momentumnya untuk kita mendapatkan data,” imbuh politisi Fraksi Partai Nasdem ini.

Senada, Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Gde Sumarjaya Linggih, menjelaskan, big data UMKM akan membuat penanganan negara terhadap para pelaku usaha kecil dan menengah menjadi terfokus di dalam Kemenkop-UKM. Sebab ia sangat mengharapkan terwujudnya pelaksanaan pemberdayaan terhadap UMKM yang tepat sasaran, tepat arah dan tepat anggaran.

“Persoalan UMKM kita itu adanya persoalan data. Ditambah, saat ini pemberdayaan terhadap UKM itu ada 18 kementerian. Harus ada tekanan publik, sehingga tiap kementerian lain bisa melepas ego sektoralnya. Jadi, melalui itu kita bisa menyatukan pemberdayaan UMKM untuk ditentukan sektor mana saja yang harus lebih banyak didukung,” imbuh politisi Partai Golkar tersebut.

Menjawab aspirasi yang disampaikan, Menkop UKM, Teten Masduki, mengatakan dalam waktu dekat pihaknya sudah menyiapkan kajian untuk pengadaan infrastruktur. Ia menambahkan, untuk penyiapan infrastruktur tersebut Kemenkop UKM telah menganggarkan anggaran sebesar Rp16 miliar di tahun 2021 ini.

“Jadi nanti kalau infrastrukturnya sudah bagus, saya kira data tunggal itu nanti akan punya lebih jelas dengan data yang sangat jelas. Kita dalam perencanaan program pengembangan umkm termasuk evaluasi akan menjadi lebih mudah. Sehingga seluruh program ini akan lebih baik. Kita nanti akan lebih konkretlah,” jelas Teten.

Penulis: Riana

Editor: Luki Herdian

Previous articleLangkah Indonesia Menuju Inovasi Neutralitas Karbon
Next articleGaet KASN, Sandiaga Kaji Strategi Pemilihan Jabatan Pimpinan Tinggi

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here