Kekeringan dan Alih Fungsi Sawah Turunkan Produksi Padi

Lahan pertanian alami kekeringan.

Jakarta, PONTAS.ID – Kekeringan dan alih fungsi lahan mengakibatkan menurunnya hasil produksi padi petani di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, sekitar 13.731 ton.

Kepala Seksi Produksi Pembenihan Tanaman Pangan pada Dinas Pertanian, Perikanan, dan Peternakan Kota Tasikmalaya Deni Nugraha di Tasikmalaya, Rabu (4/9/2019), mengatakan penurunan produksi padi itu akibat luas lahan kekeringan yang cukup luas.

Dia membandingkan, hasil produksi pada Januari-Juni 2018 mencapai 58.876 ton, Sedangkan pada periode yang sama tahun ini hanya mencapai 45.145 ton. Atau, terdapat selisih 13.731 ton.

“Kekeringan yang semakin meluas mengakibatkan 2.226 hektare dari 5.799 hektare jumlah lahan baku di Kota Tasikmalaya tidak bisa melakukan tanam,” kata dia.

Apalagi, sambung dia, sebagian dari lahan baku tersebut telah digunakan untuk pembangunan jalan Lingkar Utara (Cibeureum-Sukaresik) dan Jalan Mangkubumi-Indihiang serta alih fungsi lahan menjadi perumahan seluas 600 hektare.

Deni mengungkapkan, kekeringan juga menyebabkan 43 hektare lahan sawah mengalami puso.

Dia menjelaskan, kekeringan juga telah mengakibatkan penurunan volume saluran irigasi.

“Kekeringan di areal persawahan tentu bukan kali pertama terjadi, tetapi di tahun sekarang ini terparah. Petani tidak lagi mampu mengalirkan air ke lahan pertanian karena suplai air di beberapa aliran memang telah menurun secara drastis,” ujarnya.

Penulis: Hartono

Editor: Idul HM

Previous articleATR/BPN Luncurkan Layanan Pertanahan Terintegrasi Standar Dunia
Next articleEdarkan Sabu, Ciplek Terancam 20 Tahun Penjara

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here