Kemenpar Dorong Malang Raya Jatim Jadi Destinasi Wisata Kelas Dunia

Jakarta, PONTAS.ID – Malang Raya yang mencakup Kabupaten Malang, Lumajang, Kediri, dan sekitarnya di Jawa Timur (Jatim), didorong untuk menjadi destinasi wisata kelas dunia, demi mendukung lebih banyak terwujud destinasi alternatif selain Bali.

Menteri Pariwisata (Menpar), Arief Yahya mengatakan bahwa upaya pengembangan Malang Raya sebagai destinasi wisata kelas dunia, diwujudkan melalui berbagai strategi dan sinergi antar berbagai pemangku kepentingan.

Saat me-launching Malang Beach Festival (MBF) 2019 di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Kantor Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Jakarta, Arief pun menuturkan bahwa tiga unsur utama pendukung pariwisata yakni 3A atraksi, amenitas, dan aksesibilitas di antaranya fasilitas bandara ditingkatkan menjadi bandara internasional.

“Bila saat ini ada bandara internasional Juanda di Sidoarjo nanti akan didukung dua bandara besar di Kediri dan Bandara Abdul Rahman Soleh di Pakis Malang yang ditingkatkan menjadi bandara internasional,” kata Arief dalam siaran pers Kemenpar, Senin (25/3/2019).

Arief juga menjelaskan, Malang Raya didukung oleh kawasan wisata kelas dunia, yakni kawasan wisata Taman Nasional Bromo-Tengger-Semeru (BTS) dikelola oleh Badan Otoritas Pariwisata (BOP) BTS dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata di Singosari di Kabupaten Malang, yang ditargetkan dapat dikunjungi 1 juta wisatawan.

“Kawasan wisata TN BTS di Kabupaten Lumajang dan Malang ini dikenal sebagai biosfer dunia dan banyak dikunjungi wisatawan mancanegara. BTS telah ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo sebagai satu di antara 10 destinasi prioritas pariwisata,” ujarnya.

Untuk atraksi di Malang Raya, menurut Arief sudah tidak diragukan lagi dengan terselenggaranya secara rutin festival budaya masyarakat Tengger Kasodo, Malang Flower Festival yang sudah masuk dalam daftar 100 Calender of Event Wonderful Indonesia, dan Malang Beach Festival yang segera menjadi event unggulan kelas dunia.

Lebih lanjut Arief mengingatkan untuk menjadikan event sport tourism seperti Malang Beach Fesival maka harus memperhatikan 5 C yakni culture value, commercial value, commitment CEO, communications value, dan continuing.

“Sport tourism memiliki kelebihan dari media value sehingga menjadi ajang promosi yang sangat efektif,” ucap dia.

Sementara itu Wakil Bupati Malang, M. Sanusi mengatakan, MBF menjadi ikon baru pariwisata Kabupaten Malang. Penyelenggaraannya akan diawali dengan perhelatan ‘petik laut ‘ yang berlangsung di Pantai Sendangbiru pada 27 September 2019. Sehari kemudian pada 28 September 2019 digelar Kirab Budaya yang berlangsung di Pantai Ungapan.

“MBF 2019 menyajikan event olahraga wisata pantai dan wisata budaya yang digelar di lima lokasi pantai unggulan pada September hingga November 2019 mendatang. Seperti tahun sebelumnya, gelaran acara Kirab Budaya ini untuk merayakan hari jadi Kabupaten Malang,” tutur Sanusi.

Kegiatan MBF 2019 dimeriahkan dengan acara Malang Beach Cullinary dan Malang Beach Run yang akan berlangsung di Pantai Nganteb pada 12 Oktober 2019. Acara yang sangat istimewa dari MBF tahun ini adalah Malang Night Surfing yang akan berlangsung di Pantai Wediawu pada 2 November 2019.

Hal ini akan menarik apalagi karena Spot night surfing masih langka di Indonesia yakni hanya ada di Bali dan Pantai Wediawu, Kabupaten Malang. Dari seluruh rangkaian acara MBF 2019 akan ditutup dengan event paralayang yang akan berlangsung di Pantai Modangan pada 23 hingga 25 November 2019.

“Paralayang ini akan start dari penggungan sekitar Lawang dan mendarat di Pantai Modangan, Kabupaten Malang. Kegiatan paralayang ini bisa dilaksanakan di malam hari saat terang bulan. Kegiatan para layangan seperti di dunia hanya ada di Selandia Baru dan Malang sehingga layak menjadi event internasional,” katanya.

Untuk diketahui, Kabupaten Malang memang menjadi salah satu destinasi wisata unggulan Provinsi Jatim. Dari 367 event yang akan digelar di Jatim pada tahun ini, ada sekitar 10 event unggulan dari daerah Malang Raya.

Event yang digelar sepanjang tahun itu diharapkan akan meningkatkan kunjungan wisatawan ke Jatim yang tahun ini ditargetkan mencapai 1 juta kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dan 55,76 juta wisatawan nusantara (wisnus) atau meningkat dibandingkan capaian kunjungan pada 2018 sebanyak 830.968 wisman dan 70,27 juta wisnus.

Penulis: Risman Septian
Editor: Stevanny

Previous articleFilipina Perpanjang Safeguard Duty untuk Testliner Board, Indonesia Dapat Pengecualian
Next articleSidang Perdana, Penyewa Vanessa Angel Dibongkar Jaksa

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here