Program Upsus Dinilai Berhasil, Kementan Klaim Hemat Devisa Rp31 Triliun

Menteri Pertanian, Amran Sulaiman. (Ist)

Jakarta, PONTAS.ID – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman melakukan panen jagung di Desa Tajau Pecah, Kecamatan Batu Ampar, Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel). Di areal seluas 1.200 hektare ini, jagung yang dipanen varietas Bisi 18.

“Hari ini sungguh merupakan hari yang membahagiakan bagi kita semua khususnya bagi para petani. Karena kita baru saja melaksanakan pemanenan Jagung yang merupakan hasil dari jerih payah yang dilakukan para petani kita selama beberapa bulan ini,” ujar Amran dalam keterangannya, Selasa (26/2/2019).

Produksi jagung nasional hingga saat ini mampu mencukupi kebutuhan domestik dan sudah diekspor 372.000 ton. Dengan peningkatan produksi jagung melalui upaya khusus (upsus), pemerintah berhasil menghemat devisa sekitar Rp31 triliun.

“Keberhasilan yang dicapai dalam meningkatkan produktivitas jagung seperti yang kita saksikan hari ini, semoga tetap bisa kita kawal pada tahun ini dan tahun-tahun berikutnya. Bahkan kita akan upayakan, lebih meningkat dibanding tahun-tahun sebelumnya,” kata Amran.

Selain berkontribusi pada pemenuhan kebutuhan jagung nasional, Mentan berharap hasil panen ini juga akan meningkatkan pendapatan petani. Mentan telah meminta Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk melakukan penyerapan hasil panen.

Dengan menyerap hasil panen jagung petani ini, maka Bulog telah menyiapkan buffer stock (persediaan ekstra) yang sewaktu-waktu dapat digunakan terutama ketika terjadi kekurangan pasokan di pasaran.

“Selain itu kami juga telah meminta kepada perusahaan jagung dan Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GPMT) untuk ikut serta dalam menyerap hasil panen petani. Sehingga petani langsung dapat merasakan hasil panennya dengan harga yang memuaskan,” kata Mentan Amran.

Sementara, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Sarwo Edhy menambahkan, pihaknya akan memberikan bantuan kepada petani jagung apapun yang dibutuhkan. “Kita sediakan benih, pupuk dan alat mesin pertanian (Alsintan) sesuai kebutuhan. Tujuannya agar petani makin semangat dan meningkatan produksinya,” ujar Sarwo Edhy.

Adapun bantuan alsintan yang diberikan untuk tahun 2019 sebanyak 66 unit, yang terdiri dari cirn sheller 10 unit, power thresher delapan unit, power thresher multiguna delapan unit, dryer UV satu unit, UPH jagung satu paket, traktor roda dua dua unit dan rice transplater dua unit. “Semuanya bantuan termasuk Alsintan senilai Rp 200 miliar. Selain itu Kementan juga menyediakan benih jagung hibrida untuk luas lahan 7500 hektare,” kata Sarwo Edhy.

Editor: Idul HM

Previous articleWNA Cina Miliki e-KTP Ini Kata Sandiaga
Next articleGandeng Proyek TPSA Kanada, Kemendag Gelar Lokakarya Pameran Dagang Internasional

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here