Jakarta, PONTAS.ID – Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (Ditjen EBTKE) melaporkan bahwa program pencampuran minyak sawit ke bahan bakar minyak (BBM) jenis Solar sebanyak 20 persen atau Biodiesel 20 (B20) yang sudah diluncurkan pemerintah, mulai membuahkan hasil.
Direktur Jenderal (Dirjen) EBTKE, Rida Mulyana mengakui bahwa meski pelaksanaannya masih belum optimal, namun hingga akhir tahun 2018, program itu mampu menghemat devisa sebesar 28,4 triliun rupiah.
Menurut Rida, penghematan ini diperoleh dari anggaran yang biasanya untuk membeli minyak mentah ke luar negeri, kali ini bisa disubstitusi dengan pencairan minyak sawit (FAME).
“Dari realisasi penyerapan yang sudah dilakukan, hingga 2018 itu kami perkirakan nilainya mampu menghemat 28,4 triliun rupiah. Itu besar sekali,” kata Rida dalam konferensi pers yang diselenggarakan dikantornya, Jakarta, Selasa (8/1/2019).
Penggunaan B20 ini, dikatakan Rida, masuk dalam angka realisasi kinerja instansinya, khususnya dalam hal produksi bahan bakar nabati. Sepanjang 2018, produksi bahan bakar nabati mencapai 6 juta kilo liter (KL).
Angka ini naik hampir dua kali lipat jika dibandingkan realisasi pada 2017 yang hanya 3,4 juta KL. Bahkan, pencapaian ini juga melebihi target yang sudah ditetapkan sebelumnya yaitu 5,7 juta KL.
“Jadi boleh dikatakan penerapan B20 sudah berjalan lebih baik seperti yang kita harapkan bersama,” ujar Rida.
Dengan capaian tersebut, Rida menganggap program perluasan penggunaan B20 berhasil sejauh ini. Diharapkan penyerapannya bisa meningkat di 2019.
“B20-nya sendiri yang jadi konsen kita bisa menyerap 4,02 juta KL, baik karena perluasannya pemanfaatan FAME, tadinya PSO saja, sekarang termasuk non PSO. Tahun ini dengan target lebih besar dari 4,02 juta KL,” jelasnya.
Produksi bahan bakar nabati (BBN) alias biodiesel sendiri sepanjang 2018 mencapai 6 juta KL. Angka tersebut naik dibandingkan 2017 sebesar 3,4 juta KL, sekaligus melampaui target 2018 sebesar 5,7 juta KL.
“Produksi BBN, tidak serta merta yang diserap untuk B20. Pemanfaatannya untuk dalam negeri dan ekspor. Dalam negeri ada yang untuk B20, ada yang digunakan untuk pabrik itu sendiri,” sebutnya.
“Untuk di 2018 produksi BBN 6 juta KL saya catat, dari 5,7 juta kl yang ditargetkan, 105 persen pencapaiannya,” tambah Rida.
Editor: Risman Septian