Sofyan: Bank Tanah Menjamin Ketersedian Tanah untuk Generasi Milenial

Jakarta,PONTAS.ID – Permasalahan pertanahan di Indonesia sangat kompleks khususnya yang terjadi di kota besar, semakin tinggi nilai tanah, semakin besar pula potensi konflik, itu disebabkan karena tidak adanya upaya sistematik untuk menyelesaikannya. Potensi sengketa dan konflik pertanahan ini memerlukan perhatian khusus, maka dari itu Pemerintah lakukan percepatan pendaftaran tanah melalui PTSL (Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap).

“Harga tanah semakin naik dengan banyaknya spekulan tanah yang bermunculan, sehingga generasi milenial kemungkinan akan kesulitan membeli rumah. Pembentukan Bank Tanah menjadi sangat penting untuk menjamin ketersediaan tanah bagi generasi yang akan datang,” ujar Sofyan A. Djalil, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional saat memberikan kuliah umum yang bertema Program Strategis PTSL dalam Rangka Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat di Balai Sidang Universitas Indonesia (UI), Depok, Senin (17/12/2018).

Pembentukan Bank Tanah menjadi sangat penting untuk menjamin ketersediaan tanah bagi generasi yang akan datang meskipun saat ini peraturannya sedang di susun. Dengan bank tanah, artinya negara punya tanah sehingga mau buat untuk perumahan rakyat, fasilitas umum dan lainnya menjadi mudah.

Sofyan A. Djalil menambahkan hampir semua tanah di Indonesia yang tidak dikuasai atau bersertipikat berpotensi terdapat sengketa dan konflik pertanahan. Selain itu juga banyak mafia tanah yang bermain dengan memanfaatkan tanah-tanah kosong untuk dilekati dengan Letter C.

“Untuk mengatasi itu semua kita laksanakan PTSL, diharapkan seluruh tanah di Indonesia terdaftar pada tahun 2025. Ada 126 juta jumlah persil yang harus terdaftar dan sampai tahun 2017 sudah ada 46 juta bidang tanah terdaftar. Dilaksanakannya PTSL ini diharapkan masyarakat bisa memiliki bukti hukum atas hak tanah yang dimiliki, dan ini sebagai upaya meminimalisir terjadinya konflik, sengketa dan munculnya mafia tanah,” ujar Sofyan A. Djalil.

Kuliah Umum di Universitas Indonesia ini salah satu bentuk sosialisasi kepada publik khususnya generasi milenial akan pentingnya kegiatan yang sedang dilaksanakan Pemerintah, yaitu mendaftarkan seluruh bidang tanah di seluruh Indonesia dengan mendalami isu-isu pertanahan yang ramai dibahas media termasuk Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL), Reforma Agraria, Pengadaan Tanah, Tata Ruang, yang merupakan Program Strategis Nasional Pemerintah RI.

Muhammad Anis, Rektor Universitas Indonesia yang juga hadir saat itu memberikan rasa terima kasihnya kepada Kementerian ATR/BPN yang telah memilih UI sebagai tempat Menteri ATR/Kepala BPN menyampaikan kuliah umumnya. “Sebagai bagian dari Pemerintah, akademisi, industri, swasta, masyarakat dan media massa yang mana para akademisi UI berperan sebagai pelopor sinergitas dari lima komponen bangsa tersebut dalam berusaha mewujudkan berbagai Program Strategis Nasional pengembangan riset dan inovasi di bidang agraria dan tata ruang bagi kesejahteraan masyarakat dan kemandirian bangsa. Kepercayaan ini harus dijaga dan ditingkatkan dalam bentuk karya anak bangsa,” ujarnya.

Selain itu, Kementerian ATR/BPN juga membuka layanan Klinik Pertanahan yang difasilitasi oleh Kantor Pertanahan Kota Depok, dan disambut positif oleh masyarakat yang hendak mengurus berbagai keperluan administrasi maupun pengurusan sertipikat.

Editor: Idul HM

Previous articleIndonesia Siap Bawa Kasus Montara ke Pengadilan Internasional
Next articleKetua DPD Optimis Pers Kedepan Dipercaya Masyarakat

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here