Jakarta, PONTAS.ID – PT Pertamina (Persero) melalui unit usahanya, yakni PT Pertamina Bina Medika atau Pertamedika-RSPP melaksanakan kegiatan ‘Upskill Kader Posyandu’ di RW.02 Kelurahan Bintara, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi, dari Hari Selasa (23/10/2018) hingga Rabu (24/10/2018).
Ketua Tim Pelatihan Up Skill Kader Posyandu, dr. Marini Yusuf menjelaskan bahwa kegiatan itu merupakan program Corporate Social Responsibility (CSR) dari PT Pertamina (Persero), yang dilaksanakan melalui PT Pertamedika, serta Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) sebagai pelaksana kegiatan.
“Ini adalah program CSR PT Pertamina (Persero), yang dalam pelaksanaannya bekerjasama dengan PWP (Persatuan Wanita Patra) dan PT Pertamedika dalam hal ini RSPP,” kata Marini kepada wartawan di Jakarta, Jumat (26/10/2018).
Kegiatan yang dilakukan dalam CSR tersebut, jelas dia, yakni pemberian materi kepada para kader posyandu, tentang kesehatan ibu, manajemen laktasi, kemudian senam hamil, soal tumbuh kembang anak, hingga pijat bayi.
“Selain teori, dipadu juga dengan praktek. Di hari pertama kita lebih fokus ke ibunya, dan di hari kedua fokus kepada anak. Selain itu juga ada lomba praktek senam hamil dan pijat bayi. Di RW.02 Kelurahan Bintara itu ada empat posyandu yang berpartisipasi,” ujarnya.
Dalam kegiatan CSR tersebut, PT Pertamina (Persero) pun juga memberikan bantuan untuk masing-masing posyandu, diantaranya yakni timbangan digital, boneka peraga, mainan edukatif, pengukur tinggi badan, buku kesehatan, dan lain sebagainya, serta diberikan sertifikat pelatihan.
Lebih lanjut Marini mengungkapkan, bahwa 40 kader posyandu yang menjadi peserta dalam kegiatan CSR tersebut, mengaku sangat mengapresiasi dan bersyukur bisa mendapatkan ilmu tambahan dari RSPP. Sebab, sebelumnya mereka belum pernah mendapatkan program seperti ini.
“Menurut info yang saya dapat, mereka belum pernah dapat program upskill seperti itu. Jadi ya mereka bersyukur sekali bisa dapat tambahan ilmu. Mereka pun berharap kedepannya mungkin kegiatan seperti itu bisa berkelanjutan,” tutur dia.
Sebagai orang medis, Marini juga mengaku sepakat dengan harapan para kader posyandu itu. Pasalnya menurut dia, para kader posyandu itulah yang sebenarnya lebih bisa menjangkau para warga masyarakat di tingkat terbawah, untuk diberikan pengetahuan seputar dunia kesehatan.
“Kader bisa berganti setiap saat, ilmu pun berkembang selalu berkembang. Jadi kalau saja upskill untuk para kader posyandu ini berkelanjutan, tentunya ilmu tersebut akan tetap bisa tersampaikan kepada masyarakat, bahkan yang ter-update,” imbuhnya.
Untuk kedepannya, program CSR Upskill Kader Posyandu tersebut juga akan dilakukan evaluasi secara berkelanjutan, untuk mengetahui apakah materi-materi pelatihan yang telah disampaikan, sudah dipraktekkan secara baik dan benar oleh para peserta.
Editor: Risman Septian