Perpadi Jateng Ajak Desa Persiapkan Lumbung Pangan

Jakarta, PONTAS.ID – Persatuan Perusahaan Penggilingan Padi (Perpadi) Jawa Tengah mengajak seluruh desa yang ada di 35 kabupaten/kota untuk mempersiapkan keberadaan lumbung pangan. Hal ini sebagai upaya antisipasi kondisi buruk yang terjadi bersamaan munculnya bencana alam dan anomali cuaca yang bisa menganggu sektor pangan.

“Menurut kami, lumbung pangan masyarakat desa itu sebuah keniscayaan dan harus ada. Hal ini sebagai bentuk strategi pemberdayaan masyarakat pedesaan, sekaligus antisipasi terkait munculnya fenomena-fenomena alam, baik itu bencana gempa bumi, banjir dan anomali cuaca yang bisa menganggu ketahanan dan kemandirian pangan,” ujar Ketua Perpadi Jateng, Tulus Budiono, kepada Media Indonesia di Boyolali, Kamis (18/10).

Tulus mengatakan sedikitnya terdapat 8498 desa di Provinsi Jawa Tengah. Jika setiap desa memiliki lumbung pangan dan bisa menyimpan gabah minimal 5 ton saat panen raya, maka dapat menghasilkan stok cadangan pangan sebesar 48 ribu ton.

Dengan memiliki cadangan pangan yang tersimpan di setiap desa, jaminan ketersediaan pangan untuk mengantisipasi kondisi kedaruratan, seperti paceklik, kekeringan panjang atau fenomena alam lain, bisa dikatakan aman dan sangat membantu masyarakat yang terdampak.

“Keberadaan lumbung pangan yang terisi 5 hingga 10 ton gabah ini, bisa menciptakan ekonomi kreatif di tingkat desa. Dalam kondisi tidak terjadi sesuatu yang mengkhawatirkan, maka bisa menjadi umpan balik antara pengurus lumbung pangan dengan pengusaha penggilingan. Misalnya, usai menjadi beras bisa menjadi suplesi ke warong elektronik (e-warong), yang menjadi operator untuk penyaluran bantuan nontunai pangan,” tuturnya.

Sebagai pengurus Perpadi Jateng, dirinya telah berdiskusi dengan 14 kabupaten dan Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengan terkait pentingnya keberadaan lumbung pangan di setiap desa. Usulan itu pun mendapatkan sambutan positif.

Nantinya, setiap desa yang sudah memiliki lumbung pangan membuat laporan tentang keberadaan atau eksistensi kepada kecamatan. Kemudian laporan akan diteruskan ke pemkab hingga ke tingkat pemprov. Perpadi akan menjadi lembaga kolaborasi, tatkala di tingkat desa tidak memiliki ricemill memadai, sehingga akan menciptakan ekonomi kreatif di pedesaan.

Sementara itu Bupati Boyolali Seno Samudera menganggap ide gagasan Perpadi Jateng untuk penngadaan lumbung pangan di setiap desa itu cukup baik, sepanjang petani bisa diyakinkan, bahwa itu untuk kepentingan bersama dan sebagai upaya menciptakan ekonomi kreatif di tingkat desa.

“Kalau bisa diyakinkan sebenarnya bagus. Boyolali sendiri sudah sejak lama memiliki sejumlah lumbung pangan. Namun ternyata yang terjadi, lumbung itu lebih sering kosong. Petani lebih memilih menyimpan sendiri untuk kepentingan sendiri. Namun begitu, saya mengapresiasi jika Perpadi bisa menyemangati petani atau pengurus desa untuk keberadaan lumbung pangan,” tukas Seno.

Editor: Idul HM

Previous articleKPU Targetkan DPT Sempurna pada 15 November
Next articleHormati Bawaslu, Timses Jokowi Siap Hadapi Kasus Videotron

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here