Percepat Rekonstruksi Lombok, Pemerintah Terjunkan 400 Insinyur Muda

400 insinyur muda Kementerian PUPR akan diberangkatkan ke Lombok, NTB, untuk mendampingi masyarakat terdampak bencana

Jakarta, PONTAS.ID – Sejalan dengan Instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) Inpres No.5/2018, tentang percepatan rehabilitasi dan rekonstruksi kawasan yang terdampak bencana di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus bergerak untuk mempercepat persiapan rehabilitasi dan rekonstruksi (rehab rekons) terhadap rumah dan fasilitas umum yang rusak.

Ditargetkan rehab rekons ini dapat selesai dalam waktu 6 bulan sehingga NTB bisa bangkit kembali lebih cepat. Rehab rekon rumah yang rusak akan dilakukan oleh masyarakat secara gotong royong, dengan pendampingan dari tenaga fasilitator. Rumah harus dibangun dengan kualitas yang lebih baik, mampu menahan guncangan gempa karena potensi gempa terjadi di masa mendatang tetap ada.

“Tugas Kementerian PUPR melakukan pendampingan sehingga secara teknis bisa dipertanggungjawabkan kualitasnya,” kata Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, dalam keterangan resminya, Rabu (29/8/2018).

Untuk itu, Kementerian PUPR lanjut Menteri Basuki. akan mengirimkan sebanyak 400 insinyur muda yang merupakan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2017 untuk mendampingi masyarakat membangun rumah tahan gempa.

Diungkapkan Menteri, para CPNS ini akan dilatih 1-2 hari mengenai rumah tahan gempa yakni Risha (Rumah Instan Sederhana Sehat) yang merupakan hasil inovasi Balitbang Kementerian PUPR, “Prinsipnya adalah build back better,” kata dia.

Insinyur muda ini akan diberangkatkan secara bertahap mulai Kamis, 30 Agustus 2018 dengan menggunakan pesawat Hercules milik TNI.

Dalam melakukan pendampingan lanjut Menteri Basuki, akan dibentuk tim fasilitator yang terdiri dari 9-10 orang yang bertanggung jawab untuk pendampingan rehab rekon 100-150 rumah. Dan diperkirakan kebutuhan tenaga pendamping untuk perbaikan sekitar 74 ribu unit rumah diperlukan sebanyak 2.000 tenaga fasilitator.

“Kementerian PUPR juga mengajak keterlibatan mahasiswa teknik PTN/PTS untuk menjadi bagian dari tim fasilitator sebagai bagian dari kuliah kerja nyata (KKN) mahasiswa dalam mempercepat proses rehab rekon,” pungkasnya.

Fasilitas Umum
Sementara itu, Dirjen Cipta Karya Danis H. Sumadilaga mengatakan pemerintah memberikan bantuan sebesar Rp 50 juta untuk rumah rusak berat, Rp 25 juta rumah rusak sedang dan Rp 10 juta untuk memperbaiki rumah rusak ringan.

Perkuatan struktur rumah tidak hanya diperlukan pada rumah yang mengalami rusak berat saja namun rumah-rumah dengan kategori rusak sedang dan rusak ringan. “Karena hampir seluruh rumah yang rusak disebabkan tidak memiliki struktur bangunan yang baik seperti tidak adanya kolom dan tulangan besi,” kata Danis.

Untuk fasilitas publik seperti pasar, sekolah, rumah ibadah, puskesmas dan rumah sakit, Danis optimis dapat kembali berfungsi dan memberikan pelayanan pada Desember 2018.

Sementara ini, dari data yang dicatat, jumlah sekolah yang rusak 330 buah terdiri dari 14 Taman Kanak, 175 Sekolah Dasar, 67 SMP/MTS, serta 74 SMA/MA. Sedangkan Rumah Ibadah sebanyak 6 rusak, Rumah Sakit, Puskesmas, Puskesdes, dan Posyandu sebanyak 118 rusak, sedangkan untuk Pasar sebanyak 22 juga dilaporkan rusak.

“Angka ini masih terus bergerak. Untuk fasilitas publik, seperti pasar yang sudah mulai kita kerjakan rekonstruksinya, yakni Pasar Tanjung dan Pasar Pemenang,” jelas Danis

Editor: Hendrik JS

Previous articleTim Paralayang Indonesia Juara Umum Asian Games 2018
Next articleJasa Marga Buka Tutup Tol Jakarta-Cikampek, Cek Lokasi dan Waktunya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here