Gali Potensi PAD, Pemko Medan Bidik Ekowisata Mangrove Sicanang

Rangkaian acara menghidupkan kembali ekowisata hutan bakau (track mangrove) di Sicanang Kec Medan Belawan, Minggu (19/8/2018)

Medan, PONTAS.ID – Untuk menghidupkan industri pariwisata di kota Medan dan menambah PAD. Dinas Pariwisata Kota Medan giat menggali potensi wisata untuk dijadikan obyek wisata yang mampu menarik pengunjung.

Seperti kawasan Medan Utara di sepanjang bibir pantai akan dijadikan ekowisata hutan bakau (track mangrove). Seiring program Dinas Pariwisata tersebut, Walikota Medan Drs Dzulmi Eldin telah melakukan penanam bibit pohon mangrove di Jl Asam Jawa Blok 16 Lingkungan 11 Kel Belawan Sicanang Kec Medan Belawan, Minggu (19/8/2018).

Selain penanaman pohon mangrove, walikota juga melanjutkan peresmian tracking mangrove. Kawasan Belawan dinilai mampu mengangkat dunia wisata karena memiliki potensi wisata hutan mangrove dan juga bahari yang dapat dikembangkan menjadi obyek wisata primadona.

Selanjutnya Walikota Medan Drs Dzulmi.Eldin bersama rombongan berlanjut ke Lantamal Belawan menyaksikan perlombaan dayung tradisional. Selain itu dilakukan festival dan pembacaan puisi oleh Teja Purnama.

Pada kesempatan itu, Dzulmi Eldin mengatakan, pihaknya akan mengembangkan wisata hutan mangrove Belawan sebagai wisata alam. Diharapkan dapat menjaga lingkungan sekaligus meningkatkan ekonomi masyarakat khususnya warga sekitar.

Ditambahkannya, terjaganya lingkungan hutan mangrove dibibir pantai dipastikan akan melindungi habitat satwa air. Dengan demikian dapat menghasilkan nilai ekonomis para nelayan.

“Saatnya kita peduli kelestarian lingkungan agar bersahabat dengan manusia,” ujar Eldin.

Sebelumnya, Wakil Walikota Medan Ir Ihkyar Nasution mengatakan, Pemko Medan akan menjadikan hutan mangrove di Belawan sebagai wisata bakau.

“Pemko Medan akan mengelola kawasan hutan bakau sebagai salah satu destinasi wisata. Selain itu wisata mangrove akan dijadikan taman edukasi bagi para pelajar,” kata Akhyar

Kadis Pariwisata Kota Medan, Agus Suryono menyebutkan pihak akan terus mengajak masyarakat akan sadar wisata. Seterusnya juga akan mengajak seluruh pihak terutama stakeholder agar memberikan perhatian untuk mengelola wisata mangrove di Belawan.

“Segala sarana prasarana ke depan akan kita siapkan. Ini akan kita jadikan salah satu destinasi wisata di kota Medan. Saat ini kita telah memperbaiki jalan permanen menuju hutan mangrove sekitar 100 meter. Selanjutnya akan terus dilakukan perbaikan hingga seluruh lokasi tempat hutan mangrove,”jelas Agus.

Sementara itu, menurut warga setempat Hendrik, selama ini hanya kelompok masyarakatlah yang mengelola wisata mangrove tersebut. Diakuinya, kendala selama ini kesulitan soal dana perbaikan sarana dan prasarana. Sama halnya masalah lahan parkir bagi pengunjung sangat sempit.

“Kami kesulitan soal dana, utamanya dalam perbaikan sarana disini. Begitu juga soal lahan parkir yang sempit,” ujar Hendrik

Untuk itu, pihaknya berharap dukungan dan bantuan Pemko Medan, khususnya pengadaan lahan parkir. Disebutkan Hendrik, hutan mangrove yang mau dikelola berkisar 200 Ha dan saat ini ada sekitar 50 yang sudah dikelola. aba

Penulis: Ayub Badrin
Editor: Hendrik JS

Previous articleVoli Pantai Putra Indonesia Taklukkan Tim Hongkong
Next articleSri Mulyani Sebut Zulkifli Hasan Menyesatkan, Ini Sebabnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here