Bangun Galangan Kapal, Pemerintah Serius Lakukan Evaluasi Angkutan di Danau Toba

Menko Luhut saat mengunjugi proses pembuatan kapal di Danau Toba, beberapa waktu lalu.

Jakarta, PONTAS.ID – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut B. Panjaitan meninjau Dermaga Porsea, Balige, Danau Toba, Sumatera Utara,untuk melihat progres pembuatan kapal penumpang (Jumat,13/7/2018)

“Kita itu mau bikin beberapa kapal,” kata Menko Luhut usai melakukan peninjauan satu kapal di lokasi.

Dalam peninjauan pembuatan kapal ini, Menko Luhut menjelaskan bahwa progres sudah bagus, yakni tidak menggunakan kapal kayu, dan bawahnya sudah lebih lebar, tidak ramping seperti kapal sebelumnya yang membuat stabilitas kapalnya tidak bagus.

“Jadi pemerintah kalau ada kurang lebih ya memang bisa saja terjadi, upaya pemerintah menunjukan bagaimana seriusnya kita menangani ini, , “ujar Menko Luhut.

Luhut juga meyinggung terkait KM Sinar Bangun yang tenggelam beberapa waktu lalu. “Sedangkan terkait kecelakaan KM Sinar Bangun di Danau Toba sekarang keluarganya sudah diurus dan diperhatikan ke depan akan diperbaiki supaya jangan terjadi lagi seperti itu,” ungkap Luhut.

Ia mengakui sudah ada kesepakatan dengan Menteri Perhubungan, Budi Karya. ” kita sudah sepakat mengevaluasi, beberapa pelabuhan,”ungkap Menko Luhut.

Dalam data yang resmi di Samosir ada 42 pelabuhan, akan ditertibkan sehingga bisa diketahui jumlah pastinya. Menko Luhut menambahkan hal ini bukan hanya kerjaan pemerintah saja harus dikerjakan bersama-sama.

“Kapal ini bulan Oktober akan beroperasi, terus yang kedua Agustus, dan seterusnya begitu. Ini kan kita belum punya galangan kapal di Danau Toba ini, sekarang kita coba bikin, nanti kita akan rapihkan. Bisa diaudit semua kapal-kapal yang ada hingga tidak terjadi seperti yang kemarin lagi, yang tidak diaudit,” jelasnya.

Selain kapal penumpang yang bertipe Kapal Feri tersebut, Menko Luhut memaparkan bahwa pihaknya juga akan melakukan pembuatan kapal-kapal dengan ukuran lebih kecil lagi. Tujuannya untuk menunjang kegiatan di Silangit yang semakin meningkat pengunjungnya.

“Terus kemudian yang lebih kecil dari sini kita buat lagi, tadi kita lagi hitung-hitung, karena di Silangit tiap hari itu sudah daratkan orang sekitar 1300. Jadi sudah banyak banget. Tadi pikiran kita 500 penumpang per hari, sekarang itu sudah 1300 penumpang,” ungkapnya.

“Tiket tadi saya baru tanya, sudah Rp 2,2 juta, yang tadinya cuman Rp 1 juta. Jadi ini juga untuk ekonomi ya, permintaan begitu tinggi. Tadi saya naik pesawat itu dari Jakarta, tak ada satu tempat pun yang kosong. ,” tutup Menko Luhut.

Editor: Idul HM

Previous articleSetelah Zohri, Atlet Wushu Berhasil Kumandangkan Lagu RI di Brasil
Next articleAgar Banyak Serap Susu Lokal, Kemenperin Fasilitasi Industri Dapat Insentif