BI dan DPR RI Dukung Bekraf Beri Akses Perbankan Syariah ke Pelaku Ekonomi Kreatif

Anggota Komisi X DPR RI, Dewi Coryati (kiri), dan Asisten Direktur Kepala BI Kantor Perwakilan Provinsi Bengkulu, Christin R. Sidabutar (kanan)

Jakarta, PONTAS.ID – Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) memberikan akses permodalan kepada pelaku usaha ekonomi kreatif (ekraf) Bengkulu dengan menggelar Sharia Banking for Creative Business Matching di Sinar Sport Hotel Bengkulu. Bekraf mempertemukan 200 pelaku usaha ekraf Bengkulu dengan perbankan syariah untuk memenuhi kebutuhan permodalannya dalam mengembangkan usaha.

Kasubdit Perbankan Syariah, Yuke Sri Rahayu mengatakan, “Teman-teman perbankan siap melayani pelaku ekraf jika hari ini mengajukan pembiayaan syariah untuk memperbesar skala usahanya atau bertanya-tanya produk yang pas untuk usahanya.” katanya.

Bekraf mengundang Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah, Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah, dan Bank Syariah Mandiri untuk bertemu langsung dengan 200 pelaku ekraf Bengkulu. Acara Bekraf ini mendapatkan dukungan Bank Indonesia (BI) dan Komisi X DPR RI.

Asisten Direktur Kepala BI Kantor Perwakilan Provinsi Bengkulu, Christin R. Sidabutar yang menggantikan kehadiran Kepala Kantor BI Perwakilan Provinsi Bengkulu, Endang Kurnia Saputra, menjelaskan bahwa perbankan syariah di Bengkulu sudah menyadari kondisi UMKM Bengkulu. Sehingga, pelaku ekraf hanya perlu meyakinkan perbankan syariah bahwa mereka bisa mengembalikan pembiayaan yang disalurkan.

“Perbankan adalah intermediasi, menyalirkan dana kita semua. Mari kita sama-sama cari solusi, sama-sama cari jalan, dan berhasil. Bekraf dan DPR support bapak ibu sekalian,” ungkap Christin selaku Asisten Direktur Kepala BI Kantor Perwakilan Provinsi Bengkulu dalam rilis yang diterima PONTAS.id, Jakarta, Senin, (14/5/18).

BI mencatat total kredit di Bengkulu mencapai Rp 19,06 Triliun dengan 30,45% berasal dari UMKM. Catatan BI juga menunjukkan pembiayaan syariah mencapai 6,06 % di Bengkulu yang melebihi target nasional di angka 5%. Menurut Christin, business matching ini mampu meningkatkan kapasitas dan produktivitas pelaku ekraf jika dilaksanakan dengan baik.

Anggota Komisi X DPR RI, Dewi Coryati, menyampaikan bahwa Bengkulu masih perlu bantuan pemerintah untuk mendapatkan permodalan perbankan. Dewi menambahkan, jika pengusaha telah melalui masa kritis menjalankan usaha selama dua tahun, mereka mampu melihat business model untuk menentukan penambahan modal yang dibutuhkan.

Anggota Komisi X DPR RI ini bekerjasama dengan BI Kantor Perwakilan Provinsi Bengkulu untuk menindaklanjuti kegiatan ini dengan asistensi keuangan. Ia berharap 200 pelaku ekraf yang hadir bisa fokus mengikuti business matching ini. Sehingga, permasalahan penambahan permodalan untuk bisnis mereka teratasi dengan mendapatkan pembiayaan perbankan syariah.

Previous articleSekjen PBB Kutuk Teror Bom Surabaya Libatkan Anak
Next articleCegah TKA Ilegal, Minta Penerapan Bebas Visa Diminta Dievaluasi

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here