Kehebohan Bajafash 2018 Border Stage Festival

Border Stage Festival

Batam, PONTAS.ID – Kehebohan Bajafash 2018 terulang di Border Stage Festival. Akhir pekan kemarin, depan Asrama Haji Batam dan Hotel Horison Ultima King’s Batam, yang menjadi venue kegiatan langsung semarak. Tua-muda, laki-laki, perempuan, semua kompak menyimak beragam warna jazz dari berbagai negara.

Mau nonton musisi jazz dari mana? Batam? Indonesia? Malaysia? Singapura? Polandia? Jerman? Semua ada. Suguhan shownya keren. Audience piun langsung kompak memberikan kalimat wow untuk Show yang dikoordinir Paguyuban Artis Pencipta Lagu dan Penata Musik Rekaman Indonesia (PAPPRI) itu.

“Secara umum kami ingin mengangkat pamor pariwisata perbatasan lewat musik dan budaya. Semua diselaraskan dengan music and culture in diversity,” kata Event Director Border Stage Fetival, Steve Evans, Rabu, (2/5/18).

Yang senang jazz, bisa nonton musisi asal Polandia, Gregorz Formula. Ini merupakan salah satu musisi jazz terbaik di negaranya. “Kebetulan band tersebut sedang tour Asia. Jadi, Batam di acara Border Stage Festival ini masuk ke dalam salah satu tour Asianya,” tambahnya.

Ada juga musisi jazz Melayu asal Singapura, Rudy Djoe. Rudy juga ikutan “memanaskan” Batam di Bajafash 2018. “Dari Malaysia ada Slef Trio dan Field Players. Kami juga akan mendatangkan musisi jazz dari Jerman bernama Matti Klein dengan bandnya bernama Matti Klein Soul Trio. Sedangkan Indonesia diwakili Ivan Nestorman beserta beberapa band jazz lokal di Batam,” tambahnya.

Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional I Kemenpar, Masruroh, yang ikut mendukung kegiatan ini juga ikut buka suara. Baginya, even yang dibalut nuansa jazz itu sangat laku untuk dijual ke wisman. “Yang penting ciptakan suguhan unik dan tak biasa. Saya yakin ini bisa membawa Batam ke level yang lebih tinggi. Selamat untuk panitia yang sudah berhasil menggelar Border Stage Festival di Batam,” ujar Masruroh.

Menteri Pariwisata Arief Yahya juga ikut melayangkan emoji dua jempol. Baginya, musik adalah jurus ampuh untuk menciptakan crowd. Sifatnya universal. Tidak memandang orang dari mana, tidak memandang pendidikan, tidak memandang kedudukan, tidak juga memandang pemahaman orang tentang musik itu sendiri. Dia lintas batas, lintas usia, kemana saja dia suka, dia datang. Tidak dapat dibendung.

“Untuk menciptakan crowd memang perlu bahasa universal dan musik adalah salah satu jawabannya. Kekuatan musik sangat dahsyat. Apalagi yang datang musisi jazz berkualitas dari berbagai negara. Ini menjadi ajang promosi branding Wonderful Indonesia dan Pesona Indonesia, ikon pariwisata tanah air. Enjoy Batam,” kata Arief Yahya, Menteri Pariwisata RI.

Previous articleAnang Ciptakan Lagu Dangdut Buat Khofifah-Emil
Next articleHardiknas, Masih Ada Guru Berhonor Rp35.000 per Bulan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here