Ajang Pameran Buku KLIBF 2018 Keragaman Industri Kreatif Buku

Kuala Lumpur International Book Fair (KLIBF) 2018

Jakarta, PONTAS.ID – Ajang pameran buku terbesar di Malaysia, Kuala Lumpur International Book Fair (KLIBF) 2018 menjadi kesempatan baik bagi Indonesia untuk tampil dengan konsep Business to Business (B2B) dan Business to Costumer (B2C).

Menampilkan keragaman produk industri kreatif buku, boardgames, merchandise, karakter, film. Jumlah buku yang ditampilkan Iebih dari 1.000 judul dari 45 penerbit, antara lain Gramedia, Mizan, Rosda, Republika, Yayasan Obor Indonesia, Kesaint Blac, Salam Books, Penerbit Haru, Re-On, Tazkia Publishing, Maghfirah Pustaka, Bestari, Penebar Swadaya, Zikrul, Indie Book Corner, Tazkia, dan lain-lainnya.

Menghadirkan penulis dan kreator terbaik Indonesia, seperti Sapardi Djoko Damono, Faza, Syafii Antonio, Ahmad Fuadi, Habiburrahman El Shirazy, dan Princeyla Aughea. Dee Lestari dengan karya terbarunya, juga direncanakan akan hadir.

Dua penulis lndonesia, Andrea Hirata dan Asma Nadia, diundang oleh panitia Konferensi Penulis Malaysia yang kegiatannya diselenggarakan pada saat KLIBF berlangsung 27 April – 6 Mei 2018.

“Bersama KBRI di Malaysia, Indonesia juga akan mempromosikan dan melibatkan potensi-potensi iainnya, seperti pendidikan, Sekolah Indonesia, pariwasata, dan lainnya,” kata Rosidayati Rozalina selaku Penasihat Panitia Indonesia sebagai Negara Tamu KLIBF dalam rilis yang diterima PONTAS.ID, Jakarta, Selasa, (17/4/18).

Rozalina yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Ikapilkatan Penerbit Indonesia (Ikapi) memaparkan, Indonesia juga akan memperkenalkan berbagai boardgame ke komunitas boardgame Malaysia.

Dalam hal ini, lkapi bekerja sama dengan penerbit dan pengembang boardgame yang berfokus pada nilai-nilai budaya Indonesia dan permainan yang dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat, seperti produk dari Hompimpa Games, Manikmaya Games, Kompas, Elexmedia, Coralis Entertainment, Chiveus, Feira Tochi, Vista Lab dan C&Cov.

“KLBF kali ini, IKapi akan mendatangkan dua pembicara boardgame dari Indonesia, yaitu Erwin Skripsiadi (Hompimpa Games) dan Andre M,” ujarnya.

Dubari (Manikmaya Games) untuk memperkenalkan boardgame Indonesia serta bertemu dengan penerbit boardgame Malaysia. Sementara dalam hal merchandise, bekerjasama dengan beberapa penerbit dan pekerja kreatif untuk menghadirkan merchandise yang dikembangkan dari Intelectual Property (lP) bukubuku yang unik dan bermanfaat.

Previous articleUrai Macet, Pengamat Sarankan Ibu Kota Jakarta Pindah
Next articleDipolisikan PKPI, Ini Kata Komisoner KPU

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here