Medan, PONTAS.ID – Tingkat partisipasi pemilih yang rendah di Medan membuat Cagub Sumut bernomor urut dua Djarot Syaiful Hidayat ikut putar otak. Dia pun meminta agar Komisi Pemilihan Umum (KPU) terus melakukan sosialiasi agar tingkat partisipasi warga Medan bisa meningkat pada Pilgub Sumut 2018 nanti.
Berdasarkan data yang diperoleh, tingkat partisipasi pemilih di Medan sangat rendah. Pada Pilgubsu 2013, tingkat partisipasi pemilih di Kota Medan hanya 36,38 persen. Bahkan pada Pilwalkot Medan 2015 turun menjadi 25,36 persen.
Karena itu, Djarot meminta KPU agar menggenjot kampanye kesadaran pemilih terutama kepada warga yang ber KTP Nias dan berdomisili di Medan dan sejenisnya untuk tidak pulang kampung saat hari pencoblosan tiba pada 27 Juni mendatang.
Mereka yang memiliki KTP dari tempat lain hanya perlu mendatangi tempat pemungutan suara (TPS) terdekat. KPU juga harus memberikan surat pemberitahuan untuk memilih atau formulir C6.
“Nah ini, KPU harus menyampaikan ke publik kalau memang kita punya semangat yang sama meningkatkan partisipasi pemilih. Karena, dia bisa mengurus C6. Sehingga dapat menyoblos di TPS terdekat,” kata cagub Djarot Syaiful Hidayat, Jumat, (6/4/18) seperti dikutip bentengtimes.com.
Djarot juga meminta kepada para kader terutama Tim Pemenangan Djarot-Sihar (DJOSS) untuk segera membuka posko agar mampu melayani seluruh warga yang sudah memiliki hak suara, darimanapun dia berasal. “Dengan cara seperti itu maka kita dapat meningkatkan partisipasi pemilih,” katanya.
Selain itu Djarot juga mengingatkan agar pemilih yang sudah terdaftar dalam DPT (daftar pemilih tetap), meskipun tidak menerima formulir C6, tetap bisa datang ke TPS dengan membawa kartu identitas. Kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) kemudian akan mengeceknya.
Untuk memastikan namanya terdaftar dalam DPT atau tidak, pemilih yang bersangkutan bisa melihat dalam DPT yang sudah diumumkan di kantor-kantor kelurahan.