
Jakarta, PONTAS.ID – Memanfaatkan libur Paskah di Jawa Timur, usai peresmian ruas tol Ngawi – Wilangan, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meninjau bendungan Bendo di Kabupaten Ponorogo dan bendungan Tukul di Kabupaten Pacitan.
Dalam siaran pers Kementerian PUPR yang diterima PONTAS.id, Jumat (30/3/2018) malam, Menteri Basuki mengatakan kedua bendungan ini dibangun untuk meningkatkan jumlah tampungan air di Indonesia yang bertujuan memenuhi ketahanan pangan dan ketahanan air. Keduanya adalah bagian dari 65 bendungan yang dikerjakan Kementerian PUPR dan merupakan Program Strategis Nasional Pemerintah.
“Salah satu yang tengah dibangun adalah Bendungan Bendo yang kapasitasnya cukup besar, bisa menampung 43 juta m3 untuk suplai irigasi di Kabupaten Madiun dan Kabupaten Ponorogo seluas 7.800 Ha. Ditargetkan selesai akhir tahun 2019,” kata Menteri Basuki saat meninjau pembangunan Bendungan Bendo Kab. Ponorogo, Jawa Timur, Jumat (30/3/2018).
Manfaat lainnya, lanjut Basuki, bendungan Bendo berfungsi untuk menyediakan air baku sebesar 780 liter/detik, pembangkit listrik 4 MW dan pengendalian banjir Kota dan Kabupaten Madiun.
Bendungan dengan tinggi 71 meter membendung Sungai Keyang, dikerjakan oleh PT. Wijaya Karya, PT. Hutama Karya dan PT. Nindya Karya (KSO) dengan nilai kontrak Rp 709,4 miliar.
Tujuan Wisata
Usai dari bendungan Bendo, Basuki melanjutkan kunjungannya ke Bendungan Tukul di Kabupaten Pacitan yang mulai dikerjakan sejak tahun 2014. Tercatat, hingga saat ini progres pembangunan bendungan ini sudah mencapai 64 persen dan dan ditargetkan rampung pada Juli 2019.
Menurut Menteri Basuki mengakatakan tidak ada kesulitan dalam teknik konstruksi selama pembangunan bendungan. Namun. tantangannya adalah pada tebing di sekitar lokasi bendungan yang rentan longsor.
Untuk itu, kata Basuki, kontraktor pelaksana telah menambah pembuatan sabo dam untuk menahan pasir dan batu dari hulu sungai untuk mencegah longsor.
“Lansekap disini juga akan ditata karena Pacitan memiliki pemandangan bagus dan menjadi tujuan wisata. Tampungan air di Pacitan akan kita tambah karena Pacitan termasuk daerah kering,” jelasnya.
Dijelaskan Basuki, bendungan Tukul mampu menampung 9 juta m3 untuk mensuplai irigasi seluas 600 ha dan air baku 300 liter/detik. Selain itu mengurangi banjir di Pacitan karena bendungan ini menahan anak Sungai Grindulu, “Pembangunannya dikerjakan oleh PT. Brantas Abipraya dengan nilai kontrak Rp 636 miliar,” pungkasnya.
Dalam kunjungannya kali ini, Menteri Basuki didampingi Dirjen Bina Marga Arie Setiadi Moerwanto, Kepala BBPJN VIII Ketut Dharmawahana, Kepala BBWS Bengawan Solo Charisal A. Manu, dan Kepala Biro Komunikasi Publik Endra S. Atmawidjaja
Editor: Hendrik JS