Bulog Tak Capai Target, Dirut: Waktu yang Diberikan Mendesak

Direktur Utama Perusahaan Umum Bulog Djarot Kusumayakti, (Foto:Ist)

Jakarta, PONTAS.ID – Pemerintah telah menyatakan tetap melakukan impor beras di awal tahun ini. Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik atau Perum Bulog ditunjuk untuk pengadaan 500 ribu ton beras tersebut, namun yang terlealisasi belum mencapai jumlah tersebut.

Direktur Utama Perum Bulog, Djarot Kusumayakti memaparkan, realisasi importasi beras 2018 sampai 12 Maret 2018. Untuk beras impor yang sudah dibongkar total sebesar 188.434 ton dan yang telah sandar sebanyak 261.000 ton.

Ia menyatakan jumlah beras impor baru mencapai angka tersebut karena waktu yang diberikan mendesak. “Ya kemarinkan waktunya mendesak hanya satu bulan,” kata Djarot selaku Dirut Perum Bulog, Jakarta, Kamis, (15/3/18).

Selain pada waktu, dirinya juga menjelaskan bahwa dalam impor beras mendapatkan kesulitan pada kapal pengangkut. Karena, satu kapal pengangkut hanya bisa mengangkut sekitar 30.000 ton beras dan tidak semua kapal memiliki jadwal yang kosong. “Tidak mudah menyiapkan kapal sebanyak itu. Karena kan kapal seara umum itu punya jadwal.”

Sementara itu, Djarot menjelaskan beras impor telah sandar di Pelabuhan di Provinsi Lampung, DKI Jakarta, Banten, Jawa Timur, Bali, dan NTT. Sedangkan itu, dirinya juga menjelaskan ada provinsi yang masih menunggu kedatangan beras, yaitu Sumatera Utara dengan tonase sebesar total 10.000 ton.

Previous articlePLTU Batang Berpotensi Polusi Merkuri
Next articleJelang Debat Pilkada, Polrestabes Makassar Antisipasi Dua Kelompok

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here