Pemerintah Harus Stop Impor Beras

Beras Impor, (Foto:Ist)

Jakarta, PONTAS.ID – Ketua MPR Zulkifli Hasan mengaku telah bertemu Presiden RI Joko Widodo, dan menyampaikan pesan agar pemerintah tidak mengimpor beras maupun jagung.

“Saya sudah sampaikan kepada presiden untuk stop impor beras, jagung dan komoditas lainnya,” ujar Zulhasan, sapaan Zulkifli, Rabu (28/2/2018).

Zulhasan melanjutkan safari politik di Lampung Timur dan bertemu dengan ribuan warga serta menyempatkan diri makan siang di rumah warga.

Di depan ribuan warga di lapangan Desa Brajasari, Kecamatan Way Jepara, Lampung Timur, Zulhasan mengatakan bahwa Lampung adalah lumbung padi nasional. Tetapi, menjelang panen raya sekarang ini harga gabah jatuh.

“Kalau pemerintah impor beras petani kasihan karena harga gabahnya jatuh,” ujar Zulhasan.

Setelah pertemuan, Ketua Umum PAN ini bersiap melanjutkan perjalanan ke lokasi lain. Tetapi, seorang ibu, Ny. Ruspandi, mencegat Zulhasan dan memintanya mampir untuk makan siang.

Zulhasan kemudian menyempatkan diri makan siang. “Enak sekali makanannya,” kata dia sambil mencicipi nasi, tempe goreng, sambel, dan sayur asem.

Kepada Ny. Ruspandi, Zulhasan pamit dan mohon doa restu agar sukses di tahun politik ini.

Ia kemudian meneruskan perjalanan ke Kecamatan Sukadana untuk bertemu ribuan warga. Zulhasan mengingatkan di tahun politik ini warga menjaga kesatuan dan persatuan.

Tak Rugikan Petani

Terpisah, Menteri Perdaganggan (Mendag) Enggartiasto Lukita mengklaim, impor beras dipastikan tidak merugikan petani.

Alasannya, kata dia, nantinya Badan Urusan Logistik (Bulog) akan menyerap gabah mereka ketika memang dianggap perlu.

“Petani tidak akan pernah dirugikan (adanya impor beras),” kata Enggar.

Menurut Enggar, adanya kebijakan impor merupakan salah satu cara untuk memperkuat stok Pemerintah, karena memang sangat dibutuhkan.

Untuk itu katanya, kepada semua pihak untuk tidak mempertentangkan adanya kebijakan impor beras dengan para petani, karena ini untuk memperkuat stok nasioanal.

“Makanya impor jangan dipertentangkan dengan petani, karena impor itu untuk memperkuat stok,” tuturnya.

Enggar menambahkan nantinya ketika ada stok gabah dari petani, Bulog akan mmenyerapnya sesuai dengan ketentuan yang ada.

Sementara itu Direktur Utama Perum Bulog, Djarot Kusumayakti mengatakan, Bulog sudah diminta untuk menyerap berapa pun gabah yang dihasilkan petani, kalau harga jatuh.

“Bulog akan siap menjaga dan kalau harga jatuh insaallah Bulog akan menjadi penyangganya berapapun akan diambil, supaya harga tidak jatuh,” katanya.

“Intinya jangan pernah ditentangkan bahwa impor itu menciderai petani,” kata Djarot lagi

Previous articleDPR Nilai Budaya Baca Siswa Masih Rendah
Next articleLarangan Pemasangan Gambar Tokoh Nasional Diminta Disosialisasikan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here