Netanyahu: Banyak Negara akan Akui Yerusalem

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu

Tel Aviv – PONTAS.ID – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengklaim sejumlah negara akan mengikuti jejak Amerika Serikat (AS) mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.

“Pada akhirnya, kebenaran akan menang, dan banyak negara akan mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel dan juga akan memindahkan kedutaan mereka di sana,” kata Netanyahu, kepada anggota badan intelijen Israel Mossad di kediaman presiden di Yerusalem Barat.

Pernyataannya tersebut muncul setelah Organisasi Kerjasama Islam (OKI) mendeklarasikan Yerusalem Timur sebagai ibu kota Palestina. “Deklarasi Istanbul”, yang disebut “Freedom for Jerusalem”, dikeluarkan setelah sebuah pertemuan puncak yang luar biasa diadakan di Istanbul.

Deklarasi tersebut meminta dunia untuk mengakui Yerusalem Timur sebagai ibukota Palestina yang diduduki.

Presiden Palestina, Mahmoud Abbas menyatakan saat pertemuan OKI di Istanbul, negaranya tidak akan menerima peran AS di masa depan dalam proses perdamaian Timur Tengah.

Netanyahu menolak seruan OKI itu, ia mengatakan, tidak terkesan dengan pernyataan terkait Yerusalem. Dirinya mengklaim, Israel mempertahankan penghormatan di Yerusalem atas kebebasan beribadah untuk semua agama.

“Orang-orang Palestina akan lebih baik dengan mengakui kenyataan dan bertindak demi perdamaian dan bukan ekstremisme,” ujar Netanyahu, seperti dikutip Middle East Monitor, Kamis (14/12/2017).

KTT luar biasa dan deklarasi akhir yang datang sebagai tanggapan atas pengakuan Presiden AS Donald Trump terhadap Yerusalem sebagai ibukota Israel pekan lalu.

Sekretaris Jenderal OKI Yousef bin Ahmad al-Othaimeen mengulangi seruannya kepada negara-negara yang tidak mengakui Palestina sebagai negara berdaulat untuk melakukannya.

Menyangkal langkah AS atas Yerusalem, Othaimeen mengatakan, hal itu menghancurkan peran AS sebagai mediator bagi proses perdamaian. Dia mengingatkan bahwa langkah tersebut akan memicu kekerasan di wilayah tersebut.

Yerusalem tetap menjadi inti konflik Israel-Palestina, dengan orang-orang Palestina berharap bahwa Yerusalem Timur – yang saat ini diduduki oleh Israel – pada akhirnya akan menjadi Ibu Kota negara Palestina.

Previous articleIni Penyebab Pasar Jaya Dinilai Gagal Urus JakGrosir
Next articlePengurus GNPF Undang Pimpinan DPR Ikut Aksi Bela Palestina