Jambi, PONTAS.ID – Sedikitnya 135 rumah warga Desa Pematanggajah, Kecamatan Jambi Luar Kota (Jaluko), Kabupaten Muarojambi, Provinsi Jambi, terendam banjir.
Sejumlah warga terpaksa mengungsi karena air mencapai ketinggian hingga setengah meter. Sedangkan sebagian warga masih bertahan di rumah mereka yang berbentuk rumah panggung.
“Aktivitas sebagian besar warga terganggu karena halaman rumah dan jalan terendam banjir. Sebagian warga bahkan sudah mengungsi karena air menggenangi rumah mereka. Namun anak-anak masih tetap sekolah,” kata Kepala Desa Pematanggajah, Rohmat di Desa Pematanggajah, Jaluko, Muarojambi, sekitar 30 kilometer (km) dari Kota Jambi, Senin (20/11/2017).
Menurut Rohmat, rumah yang terendam banjir di Desa Pematanggajah terdapat di empat Rukun Tetangga (RT), yakni RT 8, 9, 10 dan RT 11. “Banjir terjadi sejak Minggu (19/11/2017) menyusul tingginya curah hujan sepekan terakhir,” ungkapnya.
Ia mengatakan, para korban banjir hingga kini belum mendapat bantuan. Sementara mereka membutuhkan bahan makanan, air bersih dan lauk–pauk.
Sementara Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi, Bachyuni menjelaskan, pihaknya sudah menurunkan petugas memantau kondisi banjir di Desa Pematanggajah dan di beberapa wilayah lain. Bantuan pangan, air bersih dan lauk-pauk akan disalurkan sesuai kondisi yang dialami para korban. “Petugas BPBD Jambi masih melakukan pendataan dan pemantauan,” kata Bachyuni.
Secara terpisah Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Muarojambi, Yul Tasmi mengatakan, Desa Pematanggajah dan Mendalo Darat, Jaluko sudah menjadi langganan banjir setiap musim hujan. Penanggulangan banjir di daerah perbatasan Kabupaten Muarojambi dan Kota Jambi itu sulit. Masalahnya sungai di perbatasan kedua daerah itu semakin dangkal.
Untuk menanggulangi banjir, lanjut Yul Tasmi, Pemerintah Kota Jambi, Pemerintah Kabupaten Muarojambi dan Pemerintah Provinsi Jambi harus sama-sama melakukan normalisasi sungai. “Tanpa normalisasi sungai, banjir sulit ditanggulangi,” pungkas Yul.
Banjir melanda permukiman warga di daerah aliran sungai (DAS) Batanghari itu akibat meluapnya Sungai Batanghari menyusul hujan deras yang melanda Kota Jambi dan beberapa kabupaten di Jambi sepekan terakhir.
Penulis: Hendrik Simorangkir