Jakarta, PONTAS.ID – Wakil Ketua DPD RI Sultan B Najamudin menerima kunjungan Duta Besar Republik Slowakia untuk Indonesia Jaroslav Chlebo. Pertemuan tersebut membahas perkembangan isu terkini dan kerja sama antar dua negara.
“Indonesia merupakan negara muslim terbesar dengan pertumbuhan ekonomi yang juga besar. Maka kami berharap bisa mempererat hubungan dan meningkatkan kerja sama dua negara,” ucap Sultan di Nusantara III Komplek Parlemen, Jakarta, Kamis (14/4/2022).
Sultan juga meminta masukan kepada Dubes Slowakia mengenai peluang apa saja yang bisa dikerjasamakan dengan Indonesia. “Kita minta masukan kepada Pak Dubes peluang apa yang bisa kita kerja sama dengan Indonesia,” paparnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Panitia Perancang Undang-Undang (PPUU) DPD RI Ajbar menjelaskan bahwa pihaknya saat ini sedang menggodok Rancangan Undang-Undang (RUU) Tentang Pemerintahan Digital. Hal ini penting bagi Indonesia, karena Implementasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) saat ini telah menjadi perhatian seluruh negara. “Slowakia akan menjadi salah satu referensi dan komparasi bagi pembuatan RUU tersebut untuk mengetahui lebih jauh UU Digital,” harapnya.
Menurutnya pengguna handphone di Indonesia sangat tinggi yaitu mencapai 125 persen dari jumlah penduduknya. Untuk itu, PPUU DPD RI mencoba menciptakan SPBE yang sesuai dengan Indonesia. “Banyak penggunan handphone di Indonesia maka kami sedang merancang RUU Digital dan berharap bisa mendapatkan pengetahuan dari Slowakia,” tuturnya.
Di kesempatan yang sama, Ketua Badan Kerja Sama Parlemen (BKSP) DPD RI Gusti Farid Hasan Aman menanyakan perkembangan situasi saat ini di Slowakia terkait peperangan antara Rusia dan Ukraina. “Kami ingin mengetahui perkembangan di Slowakia sekarang seperti apa? Dan saya juga meminta Pemerintah Slowakia untuk bisa membantu import kelapa sawit di Uni Eropa,” ujarnya.
Duta Besar Republik Slowakia untuk Indonesia Jaroslav Chlebo menjelaskan bahwa Pemerintah Slowakia telah menerapkan E-Government yang cukup baik. Maka kunjungan ke Slowakia bisa memberikan manfaat dalam memperlancar RUU SPBE. “Saya siap membantu apa yang diperlukan dalam kunjungan ini. Terkait RUU SPBE, bagi saya banyak fitur-fitur yang menjadi perhatian kita karena ada beberapa isu kompleks yang bila tidak ditangani bisa merugikan,” tuturnya.
Jaroslav Chlebo menjelaskan kondisi Slowakia saat ini mengalami dampak yang cukup buruk dari peperangan Rusia dan Ukraina. Namun ia menilai bahwa yang menjadi masalah bukanlah perang dua negara tapi pengungsi dari Ukraina. “Masalah yang utama adalah pengungsi karena kami harus memberikan perlindungan, makanan, dan obat-obatan. Namun ini sebenarnya bukan tanggungjawab Slowakia saja tapi dunia,” imbuhnya.
Penulis: Luki Herdian
Editor: Pahala Simanjuntak