Anak Buah Probowo Ini Mohon Proyek Strategis Nasional Maluku Tak Dibatalkan

Hendrik Lewerissa
Hendrik Lewerissa

Jakarta, PONTAS.ID  – Anggota Komisi VI DPR Hendrik Lewerissa menyinggung persoalan dua proyek strategis nasional di Maluku yang terancam gagal dalam Rapat Paripurna DPR RI ke-18 masa persidangan IV Tahun Sidang 2021-2022.

Awalnya, Ketua DPD Gerindra Maluku ini menceritakan kebanggaan rakyat Maluku soal rencana menjadi lumbung ikan nasional dan pembangunan pelabuhan perikanan terintegrasi.

“Kedua proyek strategis tersebut dapat diyakini akan mengangkat derajat kesejahteraan rakyat Maluku yang memang sangat tergantung kehidupannya kepada sektor perikanan,” kata Hendrik Lewerissa di Gedung Nusantara I, Jakarta, Selasa (29/3/2022).

Kendati demikian, lanjut dia, kebanggaan rakyat Maluku saat ini berubah menjadi kekecewaan karena pada kenyataannya kedua proyek strategis nasional tersebut mengalami berbagai kendala di lapangan, bahkan terancam dibatalkan. Salah satunya dengan penerapan kebijakan penangkapan ikan terukur.

“Ibu ketua dan bapak wakil ketua yang saya hormati, kebijakan penangkapan ikan terukur sebagai alternatif pengganti kebijakan tersebut, kami pandang bertentangan dengan roh pasal 33 UUD 45 yang menyatakan bahwa cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dikuasai oleh negara, dan bahwa bumi air dan kekayaan yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara demi kemakmuran rakyat,” tegas Hendrik Lewerissa.

Oleh karena itu, Legislator Dapil Maluku ini meminta kebijakan penangkapan ikan terukur untuk segera dihentikan lantaran bertentangan dengan kebijakan Maluku lumbung ikan nasional.

Lewat rapat paripurna yang terhormat ini, Anak Buah Prabowo ini juga memohon kepada para pimpinan DPR RI untuk menyampaikan kepada pemerintah agar rencana pembangunan dua proyek strategis nasional tersebut dapat dilaksanakan di Maluku.

“Sehingga dapat mengangkat kesejahteraan orang Maluku. Agar rakyat Maluku dapat berdiri dan duduk sama rendah (terisak) dengan saudara-saudara sebangsa tanah air. Indonesia tanpa Maluku bukanlah Indonesia,” demikian Hendrik Lewerissa sambil terisak.

Penulis: Luki Herdian

Editor: Pahala Simanjuntak

Previous articleKebut Vaksinasi Booster saat Ramadhan, Kapolri Gandeng BEM dan OKP
Next articleGeger RUU Sisdiknas, Gus Hilmy: Kurikulum Madrasah Lebih Menjanjikan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here