Lahan APL Tak Lagi Diberikan Kepengusahq Perkebunan. Tapi ke Petani Sawit

Sangatta, PONTAS.ID – Wakil Ketua DPD Mahyudin menghadiri acara pembukaan Rapat Kerja Daerah Forum Petani Kelapa Sawit ( FPKS) Kutai Timur di Hotel Royal Victoria Sangatta – Kutai Timur, selasa 23 Desember 2021.

FPKS beranggotakan petani sawit swadaya yang tersebar di 18 kecamatan di Kutai Timur,sebagai Ketua Dewan Pembina FPKS Prov. Kalimantan Timur, Mahyudin dalam sambutannya mengulas kembali sejarah keberadaan perkebunan sawit dan petani kelapa sawit di Kabupaten Kutai Timur.

Menurutnya pada awal terbentuknya pemerintahan  Kutai Timur  tahun 2001 dengan Bupati H. Awang Faroek Ishak dan Wakil Bupati H. Mahyudin,saat itu dicanangkan program GERDABANG AGRI ( Gerakan Daerah Pengembangan Agribisnis) yang salah satu komoditas unggulan nya adalah  kelapa sawit. Pemerintah saat itu membagi bagikan bibit sawit ke masyarakat baik lewat program pemerintah langsung maupun melalui perusahaan perkebunan yang ada.

Mahyudin berharap agar forum ini menjadi jembatan antara petani dan pemrintah juga menjadi wadah untuk meningkatjan hasil produksi dalam upaya mensejahtrakan petani sawit.

Kepada pemerintah Kabupaten Kutai Timur , Mahyudin berharap agar petani sawit mendapatkan perhatian dalam bentuk subsidi bibit dan pupuk serta kebijakan pemberian lahan APL kepada petani sawit, APL tidak diberikan lagi ke pengusaha perkebunan.

Harapan kedepan pabrik refenery dan turunan Sawit harus di bangun di Kutai Timur, kita punya KEK MALOY agar dapat menyerap lebih banyak tenaga kerja. ” Petani Sejahtera, Hutan Terlindungi ” demikian Mahyudin akhiri sambutannya.

Rapat kerja yang diharapkan memberikan tambahan dan transfer “knowledge” ilmu bertani sawit bagi para petani, ketua FPKS Kutim, Asbudi saat acara Raker dimulai mengatakan akan ada Persentase dari PT.PUPUK KALTIM tentang Tata Cara Pemupukan yang baik dan benar, selain itu akan ada juga materi tentang pembenihan/pembibitan dari  Pusat Pembenihan Kelapa Sawit.

Menurut brosur yang diterbitkan oleh pusat pembenihan bahwa potensi sawit 35 ton per ha per tahun atau setara dengan 2,9 ton per ha per bulan, namun kenyataannya produksi petani di Kutai Timur hanya pada angka 1 ton lebih per ha per bulan.

Penulis: Luki Herdian

Editor: Pahala Simanjuntak

Previous articleKetum PBNU Terpilih, LaNyalla Ucapkan Selamat
Next articleSenator Jakarta Kongkow Bareng Bahas Konsep Menyongsong Pindah Ibukota

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here