Indramayu, PONTAS.ID- Belakangan ini masyarakat Indramayu menyoroti Bupati Indramayu Nina Agustina dengan Wakilnya Lucky Hakim yang tidak selaras, mereka berjalan sendiri – sendiri dan seperti ada perbedaan yang nyata tidak seperti waktu berkampanye saat pilkada, Senin (25/10/2021)
Desas-desus yang kian berkembang di kalangan masyarakat itu, diperkuat dengan kejadian pada momen Paripurna DPRD dalam rangka HUT Indramayu Ke-494 Indramayu beberapa waktu lalu.
Ketika Lucky Hakim tidak duduk di bangku bersebelahan dengan Bupati, melainkan malah memilih duduk bersama jajaran Forkopimda, lalu saat pengangkatan pejabat tinggi kepemerintahan Lucky juga tidak hadir bersama, Bupati hanya didampingi Asistenya
Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Kabupaten Indramayu, Kasan Basari yang juga partai pengusung Lucky Hakim sebagai wakil Bupati membenarkan prihal ketidak harmonisan antara Bupati dan wakilnya.
“Saya lihat memang tidak akur (Nina Agustina dan Lucky Hakim), karena mungkin ada ke tidak sepahaman. Sesungguhnya ini terjadi akibat miskomunikasi saja diantara Bupati dengan Wabup, ” ungkap Kasan Basari
Menurutnya, Dia sudah melakukan upaya – upaya agar wabup bisa mendinginkan suasana.
“Saya sudah pernah mengundang Wabup dalam rangka menurunkan tensi kemarahan Bupati. Saya minta untuk cooling down, jangan memancing amarah Bupati, saya juga akan mencoba melakukan pendekatan dengan Ibu (Nina Agustina), kita mencari benang merahnya seperti apa, agar bisa berbaikan dan bekerja sepenuh hati demi masyarakat Indramayu, awalnya saya pikir akibat konflik politik, tetapi ini mungkin kurang pekanya mas Lucky terkait adanya konflik politik yang dibangun. Sementara dinamika politik diawali oleh internal partai sendiri antara pengusung dan yang diusung, kemudian Wabup masuk dalam putaran itu,” jelasnya
Saat dikonfirmasi melalui pesan singkat tentang adanya isu tersebut wakil bupati Lucky Hakim menyangkal “tidak benar itu” tulisnya
Bupati Indramayu Nina sampai saat ini masih belum bisa memberikan jawaban apapun prihal ketidak harmonisan dengan wakilnya saat dikonfimasi melalui pesan singkat, Nina memilih diam dan tidak membalas pesanya.
Sementara itu, salah satu warga yang mengaku bernama Wahyu berharap seorang pemimpin sejati itu mengerti dan paham dengan kemauan rakyatnya, bukan figur seorang penguasa yang mencari keuntungan semata.
“Indramayu tidak butuh sosok pemimpin yang hanya pencitraan semata dan simbol semata tapi butuh pemimpin yang mau bekerja cerdas, kerja keras dan kerja hebat tanpa membedakan,” tutupnya
Penulis: Cartono
Editor: Yos Casa Nova F