Tanah Bumbu, PONTAS.ID – Menindaklanjuti laporan adanya jalan perbatasan antara Desa Lasung, Kecamatan Kusan Hulu dan Desa Satiung, Kecamatan Kusan Tengah terputus sepanjang 500 meter akibat diterjang banjir, Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu merespon.
Sekretaris Daerah, Ambo Sakka, didampingi Kepala Dinas PUPR Subhansyah, Kepala BPBD Eryanto Rais dan Kadis Kominfo Ardiansyah, langsung ke lokasi, Minggu (5/9/2021).
Mereka menyaksikan dampak Desa Satiung terisolir, karena jalan ini akses satu-satunya ini tak bisa dilintasi. Pemkab membuat kebijakan dalam penanganan ini.
“Kami putuskan untuk mengganti jembatan darurat yang dibuat masyarakat dengan yang lebih layak. Jembatan alternatif dari Kayu Ulin, sehingga lebih kuat,” tegas Sekdakab Ambo Sakka, disela peninjauan dilokasi banjir.
Ambo Sakka mengakui prihatin atas kondisi ini. Ia kecewa karena baru diberikan informasi, padahal jalan ini putus sudah 20 hari lalu. Ia meminta camat dan kepala desa setempat lebih peka untuk menyampaikan masalah ini dengan cepat kepada pimpinan.
“Harusnya disampaikan lebih awal, jangan sampai berita justru marak di medsos,” ucapnya, didepan sejumlah kepala SKPD, Camat Kusan Hulu dan Kades Lasung.
Selain itu, ia juga meminta bawahannya agar mengawal bantuan-bantuan yang didistribusikan kepada warga terdampak banjir. Baik dari pemerintah daerah, organisasi kemasyarakatan maupun dunia usaha.
“Jangan sampai distribusi tidak merata. Pasalnya saya mendapat laporan warga terdampak banjir ada yang dapat, ada juga tidak,” sambungnya.
Sehingga, katanya lagi, harus diawasi dan dikawal secara adil.
Sementara Kepala Dinas PUPR Kabupaten Tanah Bumbu, Subhansyah menyebutkan, jalan putus diperbatasan desa Lasung dan Satiung sekitar 500 meter dengan kondisi terparah ada beberapa spot. Kerusakan ini langsung segera ditanggulangi pihaknya.
“Hari ini juga kita akan datangkan material untuk pembangunan jembatan darurat yang layak. Ada 3 titik yang dibangun,” ujarnya.
Dijelaskannya, jembatan darurat yang terbuat dari kayu Ulin ini lebarnya 2 meter agar bisa dilintasi sepeda motor. Sementara panjangnya bervariasi, dari 4 hingga 8 meter, disesuaikan dengan kebutuhan.
Selain dilokasi ini, sepanjang jalan kabupaten dibantaran Sungai Kusan juga terdapat sejumlah spot yang rusak. Tapi masih bisa dilintasi dengan perlahan. Jalan tersebut rusak setelah siring penahan air jebol diterjang banjir.
“Untuk siring penahan air segera kita perbaiki juga, agar air tidak terus merembes ke jalan,” tambahnya seraya menyebutkan ini sebagai langkah penanganan jangka pendek.
Dikatakannya lagi, untuk penanganan jangka panjang, akan dibangun penahan air sepanjang DAS Kusan dan normalisasi sungai.
“Selain itu jalan yang ada akan digali untuk dibuat saluran air ke arah lahan kosong, sehingga bisa mengurangi tekanan banjir,” pungkasnya.
Juga direncanakan dibangun embung dan bendungan kedepannya agar tidak lagi terjadi banjir serupa di Kabupaten Tanah Bumbu.
Penulis: Zainal Hakim
Editor: Rahmat Mauliady