Tanah Bumbu, PONTAS.ID – Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan benar-benar menyimpan segudang potensi pariwisata terpendam. Selain populer dengan wisata pantai dan baharinya, Bumi Bersujud ternyata memiliki destinasi di pegunungan yang menawan.
Sebuah air terjun menawan terdapat di KM 20 (Pal20) desa Mekar Sari, kecamatan Simpang Empat, kabupaten Tanah Bumbu. Selain menawan, akses jalan untuk menuju ke tempat sejuk nan asri yang kerap dikunjungi kalangan remaja, dan keluarga ini tidak memerlukan waktu lama.
Hanya butuh menempuh waktu sekitar 30 menit, untuk menikmati pemandangan hijau di Bumi Bersujud ini. Untuk mencapai lokasi, sebaiknya traveler menggunakan mobil cukup tinggi, atau sepeda motor yang memang kuat untuk menanjak.
Untuk mencapai ke lokasi ini selepas jalan beraspal, harus melintasi rute terjal dan berliku sepanjang 2 kilometer melintasi jalur perkebunan kelapa sawit milik PT Jhonlin Grup. Kondisi jalan cukup keras dan bisa dilewati kendaraan roda 4.
Sesampainya di lokasi air terjun rasa lelah selama perjalanan terobati dengan suasana alam yang sejuk. Hutan rimba yang alami, dan suara gemercik air disajikan, membuat rasa penat seketika hilang.
Pengunjung dijamin pasti akan langsung menceburkan badan ke segarnya air terjun. Traveler bisa menikmati air mengalir dari ketinggian sekitar 5 hingga 7 meter. Spesialnya, air terjun Kilometer 20 ini, bersumber dari mata air pegunungan Biji Besi. Makanya, airnya selalu jernih dan mengalir terus menerus.
Saat bersantai, kerap ada sejumlah remaja yang datang langsung naik tebing untuk loncat ke bawah air terjun ini, hal ini karena adanya kolam cukup luas bisa sekitar 15 orang lebih untuk mandi.
Keluarga besar Adi Setiawan, wisatawan asal Jakarta yang sedang liburan bersama keluarganya di objek wisata ini mengaku betah berlama-lama di objek wisata ini.
“Saya baru pertama kali ke sini, tapi merasa kerasan. Pengennya berlama-lama menikmati alam Kalimantan ini,” ucapnya didampingi sang istri, Lisa sembari menikmati bekal dan masak di bebatuan air terjun.
Ia sangat merasakan perbedaan suasana di alam Tanah Bumbu dan ibukota Jakarta.
“Enak untuk refreshing dan rekreasi ditempat ini Pengalaman pertama ini membuat saya dan keluarga berkesan,” lanjutnya seraya berniat untuk kembali menikmati alam liar ini saat cuti kerja nantinya.
Sementara sang istri, Lisa mengaku, baru datang ke tempat itu lantaran diajak kelurganya asal Tanah Bumbu. Yakni pasangan suami istri Didik dan Melinda Puspitasari.
“Dari Jakarta kesini ya main, hiburan. Ini pertama kalinya baru kesini, kesannya seru, dan asyik kalau di pulau Kalimantan,” ucapnya sambil asyik memanggang daging.
Jika dibandingkan dengan Jakarta, memang diakuinya, Pulau Kalimantan cukup dikenal kaya akan keindahan alamnya.
“Kalau air terjun seperti inikan ngga ada di Jakarta, memang kalau di Jakarta banyak tempat-tempat modern, lebih ke Mall-nya. Kalau kesini kan, lebih ke tempat wisatanya, juga kalau di Jakarta itu macet, disini ngga,” ungkapnya.
Ia mengutarakan, cukup tertantang menuju air terjun Kilometer 20. Hal ini, disebabkan, jalannya yang cukup ekstrem.
Senada, keluarga besar Sri Mulyani asal Jawa Timur ini juga mengaku betah liburan di air terjun Pal 20. Selain panoramanya indah, kondisi hutannya alami, masyarakatnya juga ramah
“Walaupun di kampung halaman kami juga memiliki banyak destinasi wisata serupa, ADA yang membuat berbeda di lokasi ini. Perjuangan menuju lokasi yang menantang, cukup membuat berkesan,” akunya.
Namun, dia menilai ada beberapa yang perlu dibenahi, dari kebersihan hingga jalannya.
“Terutama harus dibenahinya itu adalah sampahnya, kemudian akses jalanannya,” tutupnya.
Memang, terlihat ada sejumlah sampah yang berserakan. Hal itu, kurangnya kesadaran dari masyarakat berkunjung ke daerah air terjun tersebut.
Meski dinilai sempurna kealamiannya, pengunjung berharap objek wisata ini dikelola secara profesional. Masih banyak fasilitas dan sarana yang patut dibangun, untuk memberikan kenyamanan dan keamanan bagi wisatawan.
Di antaranya penunjuk arah di jalan, lokasi parkir yang refresentatif, ruang ganti baju, kamar mandi dan toilet, serta tempat sampah yang layak.
Air terjun Pal 20 sendiri meski belum masuk daftar destinasi populer dan dikelola pemerintah daerah setempat, tapi nyaris setiap hari ramai didatangi warga sekitar.
Selain untuk menikmati segarnya air pegunungan, sebagian besar pengunjung dari kalangan milenial lebih banyak menjadikan objek wisata ini sebagai latar belakang selfi.
Penulis: Zainal Hakim
Editor: Rahmat Mauliady