Jakarta, PONTAS.ID – Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin meminta Pemerintah untuk dapat melakukan mitigasi dan memiliki tehnologi peringatan dini terhadap bencana alam, mengingat wilayah Indonesia merupakan rawan bencana.
Belajar dari peristiwa banjir bandang di NTT dan Gempa di Malang dan Lumajang, terlihat tidak ada upaya pencegahan dan informasi yang diberikan kepada masyarakat.
“Pemerintah harus memiliki alat deteksi dini secara maksimal, sehingga peristiwa gempa bumi, banjir, tanah longsor dan badai dapat diketahui lebih awal dengan tanda tanda, sehingga dapat melakukan pencegahan dan meminimalisir resiko yang akan terjadi,” kata Azis, Minggu (11/4/2021).
Politisi Golkar itu mengharapkan agar pemerintah untuk dapat memiliki standart operasional prosedur yang jelas untuk menangani wilayah bencana yang memerlukan bantuan sandang, pangan dan papan. Sehingga masyarakat terdampak bencana tidak mengalami kelaparan dan cepat dalam mendapatkan pertolongan medis serta evakuasi.
“Tingkat respon dan sensistifitas harus dimiliki terhadap wilayah yang terkena bencana, jangan sampai masyarakat terbengkalai sampai harus menunggu lama bantuan. Peristiwa di Lembata, NTT, jangan sampai terulang kembali. Dimana banyak yang kesulitan alat tranportasi untuk mengirim alat berat dan bantuan karena wilayah kepulauan,” ujarnya.
Terakhir, Azis Syamsuddin meminta gudang logistik bantuan dapat secara berkala dilakukan pengecekan dan pemeliharaan, jangan sampai gudang logistik tidak terawat dan dapat berimbas pada ketersediaan bahan logistik yang akan di distribusikan kepada masyarakat yang terdampak bencana.
“Cek ketersediaan logistik, jangan sampai terjadi bencana, barang yang akan didistribusikan mengalami kekurangan atau kekosongan. Lakukan pemeliharaan agar barang dapat tersimpan dengan baik dan sesuai masa berlaku yang ditentukan,” tutupnya.
Penulis: Luki Herdian
Editor: Riana