Indonesia Konsisten Pada Asas-asas Piagam ASEAN soal Myanmar

Azis Syamsuddin
Azis Syamsuddin

Jakarta, PONTAS.ID – Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin menyikapi perkembangan dinamika politik yabg terjadi di Negara Myanmar yang telah memakan korban jiwa dan luka. Dalam hal ini, Indonesia di nilai sudah sejalan dengan asas-asas Piagam ASEAN (ASEAN Charter).

“Indonesia sangat prihatin atas perkembangan politik di Myanmar, dan sebagai negara sahabat dan juga sesama keluarga besar ASEAN, kita harapkan agar situasi politik dalam negri Myanmar dapat kembali pulih sesuai dengan asas-asas demokrasi demi kesejahteraan rakyat Myanmar dan stabilitas kawasan. Khususnya masa pandemik Covid-19 yang sedang melanda dunia, justru stabilitas itu menjadi sangat penting,” kata Azis Syamsuddin (1/3/2021).

Lebih lanjut, Azis Syamsuddin menilai bahwa segala bentuk kekerasan terhadap masyarakat sipil tidak dapat di benarkan dan diharapkan semua pihak dapat menahan diri serta mengedepankan dialog agar tetap dalam kerangka demokrasi yang selalu mengedepankan aspek kemanusiaan (humanity).

“Pemerintah untuk terus mengupayakan segala langkah-langkah agar proses demokrasi di Myanmar dapat kembali ke arah sebagaimana mestinya dan tidak berkembang menjadi isu geopolitik baru di kawasan ini” ujarnya.

Politisi Golkar itu menjelaskan, Myanmar merupakan keluarga kita, yaitu keluarga besar ASEAN. Secara geografis sangat strategis, sehingga kita harapkan isu Myanmar ini tidak berkembang menjadi masalah geopolitik baru di kawasan Indo-Pasifik.

Segala upaya Kemlu dalam konteks Myanmar justru adalah karena rasa persaudaraan yang kuat antara masyarakat Indonesia dan Myanmar secara khusus serta Myanmar dan ASEAN secara umum. Ini penting untuk kita pahami agar tidak muncul asas praduga yang salah.

“Persoalan domestik di Myanmar dapat di selesaikan sesuai dengan aturan hukum yang berlaku dan sesuai semangat Piagam ASEAN,” tandasnya.

Terakhir, Azis Syamsuddin mengatakan Rule of law, good governance, demokrasi, hak asasi manusia, dan pemerintahan yang konstitusional menjadi relavan dalam menyelesaikan persoalan yang ada. Hal ini berlaku untuk hubungan antar bangsa, maupun hubungan aktor negara dengan masyarakatnya.

“Indonesia akan selalu ada untuk Myanmar dan perlu memerankan peranan yang lebih besar dalam mereda gejolak-gejolak geopoltik maupun dampak ekonomi yang dapat timbul dari isu Myanmar ini” tutupnya.

Penulis: Luki Herdian

Editor: Pahala Simanjuntak

Previous articleBerkilau, Harga Emas Antam Naik Rp 6 Ribu Hari Ini
Next articleMiliki Sabu 0,5 Gram, Polisi Ringkus Petani Tugumulyo

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here