Jumlah Pengangguran Bisa Tembus 12,7 Juta di 2021 Akibat Corona

Ilustrasi Pengangguran
Ilustrasi Pengangguran

Jakarta, PONTAS.ID – Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) melaporkan, jumlah pengangguran di Indonesia berisiko akan terus meningkat akibat dampak pandemi virus corona (Covid-19).

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menjelaskan tingkat pengangguran terbuka diproyeksi akan meningkat 4 juta hingga 5,5 juta di tahun 2020.

“Mengenai tingkat pengangguran terbuka itu antara 7,7 persen sampai 9,1 persen di 2021, nah itu angka meningkat 4 juta hingga 5,5 juta. Dan kalau itu terus terjadi dikhawatirkan sampai 2021 pengangguran sampai 10,7 juta hingga 12,7 juta,” ujar Suharso dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Senin (22/6/2020).

Suharso pun mengungkapkan, sektor yang paling banyak kehilangan pekerja adalah sektor perdagangan, industri manufaktur, konstruksi, jasa perusahaan, dan akomodasi serta makanan dan minuman.

Menurut dia, untuk industri manufaktur sendiri dari 18 juta pekerja yang bekerja di industri tersebut sebanyak 9,8 juta mengalami PHK dan dirumahkan.

“Dari 9,8 juta itu kira-kira 30 persennya di PHK dan kemudian lebih adri separuh dirumahkanm mengingat utilisasi manufaktur rendah sekali,” ujar dia.

“Karena itu kita berharap kontribusi industri manufaktur 2021 bisa dipulihkan kembali,” jelas Suharso.

Suharso pun memperkirakan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada 2020 akan mencapai 8,1-9,2 persen. Jumlah tersebut jauh di atas pada realisasi 2019 yang mencapai 5,28 persen.  Sedangkan pada 2021 diperkirakan mencapai 7,7 hingga 9,1 persen.

Untuk itu, dia memastikan, pemerintah akan menjalankan strategi untuk memulihkan kembali ekonomi Indonesia, mendorong bertumbuhnya kewirausahaan hingga pembangunan infrastruktur sederhana di pedesaan yang bersifat padat karya.

“Jadi kita berharap bisa dikembalikan (jumlah penggangguran dan TPT) setidak-tidaknya mendekati sebelum pandemi,” ungkap Suharso.

Penulis: Luki Herdian

Editor: Hendrik JS

Previous articlePerlu Langkah Konkret Penuhi Kebutuhan Energi Indonesia
Next articleMenkeu: DKI, Jatim dan Jabar Paling Tertekan Corona

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here