Anggota DPR: Kartu Tani Sangat Menyulitkan Petani

Firman Soebagyo
Firman Soebagyo

Jakarta, PONTAS.ID – Anggota Komisi IV DPR, Firman Soebagyo, meminta pemerintah agar mengevaluasi kebijakan kartu Tani dianggap menyulitkan petani demi mendapatkan pupuk bersubsidi.

Firman menuturkan, kartu tani sangat menyulitkan petani. Dirinya memberikan salah satu contoh banyak petani yang mengeluh karena untuk menebus pupuk harus menunggu kartunya jadi. Padahal keburu masa tanam yang hujannya sudah mulai berkurang. Seperti itu akan menyusahkan petani.

“Karena kartu tani ini sangat menyulitkan, sekarang ini banyak yang keluh kesah tentang kartu tani, sudah punya uang mau nebus pupuk tetapi harus disetorkan dulu menunggu kartunya jadi, udah keburu tanamnya ketinggalan karena hujannya airnya sudah habis. Karena proses ini yang menjadikan kendala, ”kata Firman, di Jakarta, Sabtu (1/2/2020).

Dirinya berharap, kepada Pemerintah agar memberikan regulasi agar dapat mempermudah masyarakat dan bukan untuk mempersulit. Bahkan dirinya menegaskan untuk menolak kartu tani.

“Saya minta kepada pemerintah kalau membuat regulasi jangan menyulitkan rakyat tetapi mempermudah masyarakat. Kira kira seperti itu, jadi saya pribadi menolak dengan yang namanya kartu tani,” tegas politikus Golkar ini.

Sebelumnya, Komisi IV DPR mempertanyakan akurasi data Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) Petani dari Kementerian Pertanian yang berdampak pada sulitnya petani mendapatkan pupuk bersubsidi.

Aspirasi kritis tersebut diutarakan dalam rapat dengar pendapat (RDP) Komisi IV dengan Kementerian Pertanian di Gedung DPR, Senin (27/1/2020).

Dalam RDP tersebut, Kementerian Pertanian yang diwakilkan Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Sarwo Edhy, menyampaikan arah kebijakannya terkait RDKK yang dikembangkan menjadi e-RDKK.

Tujuannya untuk memperketat penyaluran agar tidak diselewengkan dan mencegah terjadinya duplikasi penerima karena sudah berdasarkan data NIK e-KTP. Kemudian diikuti dengan program Kartu Tani.

Penulis: Luki H

Editor: Riana

Previous articleStrategi ESDM Tekan Impor LPG Lewat Gasifikasi Batubara
Next articleJemput WNI di Wuhan, Batik Air Dilengkapi Alat Penyaring Udara

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here