Jakarta, PONTAS.ID – Gempa magnitudo 7,1 telah mengguncang Maluku Utara, pada Kamis (14/11/2049) pukul 23.30. Gempa yang berpotensi tsunami itu terjadi akibat adanya sesar dalam lempeng laut Maluku.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalamam hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal. Ini akibat adanya deformasi atau penyesaran dalam lempeng laut Maluku,” ujar Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono, kepada wartawan Jumat (15/11/2019).
Berdasarkan hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa gempa memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault). Gempa bumi ini memiliki parameter dengan magnitudo 7,4 yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi magnitudo 7,1.
Episenter gempa bumi ini turut dirasakan di daerah Bitung, Manado Sulawesi Utara serta Gorontalo. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini berpotensi tsunami dengan status ancaman “waspada” untuk daerah Minahasa Utara bagian Selatan.
Diketahui gempa bumi magnitudo 7,1 mengguncang Jailolo, Maluku Utara, sampai Jumat malam (15/11/2019) dini hari. Pada pukul 02.48 Wita dini hari, gempa susulan kembali terjadi di Manado dan beberapa wlayah di Sulut.
Gempa terasa cukup kuat dan berlangsung beberapa detik. Gempa dirasakan di Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Kota Bitung. Masyarakat pun diminta untuk terus waspada karena gempa susulan dimungkinkan akan kembali terjadi.
Penulis: Luki Herdian
Editor: Riana