Jakarta, PONTAS.ID – Ketua Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI), Surya Dharma, mengusulkan adanya wakil menteri untuk membantu Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif dalam pekerjaannya, khususnya dalam mengembangkan energi baru terbarukan (EBT).
Surya billing, pemerintah memiliki target mengejar 23 persen bauran energi terbarukan pada 2025. Sementara saat ini, realisasinya baru mencapai 9 persen. Karena itu, dia ingin Wamen ESDM nantinya bisa fokus menangani EBTKE.
“METI pernah menyampaikan dalam sebuah pemikiran alangkah baiknya presiden perlu menunjukkan penguat EBT atau wakil menteri ESDM yang khusus menangani EBT sehingga bauran nasional bisa terpenuhi,” kata Surya, dalam acara Indonesia EBTKE Convention and Exhibition 2019, di JI-Expo, Kemayoran, Jakarta, Rabu (6/11/2019).
Hal yang sama juga diungkapkan Ketua Komisi VII DPR RI yang baru, Sugeng Suparwoto. Menurut dia memang perlu ada satu wakil menteri yang ditunjukkan untuk fokus mendorong pengembangan EBT.
“Ini tidak main-main dunia itu. Tadi disinggung Paris Agreement, fokusnya energi dan lingkungan. Zero emisi powerplant khususnya baru bara harus di-shutdown,” tukasnya.
Kendati demikian, hal tersebut kembali kepada Presiden Joko Widodo. Ia menganggap kehadiran wakil menteri diperlukan karena tentangan di sektor energi sangatlah besar dan tidak bisa hanya diatasi oleh seorang menteri.
“Kalau ditanya apakah setuju atau tidak setuju ada wamen, saya setuju. Tapo lagi-lagi semua keputusan presiden apa dan bagaimana, hak prerogratif. Bukan berarti Komisi 7 mendesak, bukan. Tapi mendukung adanya Wamen ESDM supaya masing-masing ditangani fokus, clear, dan berkelanjutan,” papar dia.
“Satu cukup wamen, sebagaimana tadi dalam forum perlu ada yang fokus pada EBT,” sambungnya.
Sementara itu, saat ditanya soal usulan mengajukan Wamen ESDM dalam acara yang sama, Arifin Tasrif hanya tersenyum.
“Nanti wakilnya Pak Surya Dharma,” kelakar Arifin.
Penulis: Ririe
Editor: Riana